Seputarnews.com / KAB BEKASI-Kejadian mati nya ribuan ikan di Kawasan Wisata Situ Rawa Binong tidak hanya warga Desa Hegarmukti Kecamatan Cikarang Pusat yang di heboh kan oleh peristiwa tersebut tetapi masyarakat Kabupaten bahkan masyarakat yang di luar Kabupaten Bekasi.(19/04-2022)
Kejadian mati nya ribuan ikan di Kawasan Wisata Situ Rawa Binong menjadi sorotan publik & lembaga peduli lingkungan hidup tetapi sampai hari ini ( 22/4 ) belum di ketahui asal mula atau penyebab nya mati nya ribuan ikan di kawasan Wisata Situ Rawa Binong.
Salah satu warga yang minta nama nya tidak di sebutkan mengatakan pada awak media peristiwa mati ribuan ikan di kawasan wisata Situ Rawa Binong sudah 2 hari yang lalu (19/4) sudah di laporkan ke Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Bekasi tetapi sampai saat ini belum ada kabar kepastian nya.
“Sudah 2 hari yang lalu di laporkan ke dinas LH tetapi belum diketahui asil apa penyebab dari mati nya ribuan ikan tersebut” ujar nya
Saat di tanggapan nya, Yopi Oktavianto Aktivis pemerhati lingkungan hidup mengatakan, kami menerima aduan Masyarakat yang sungguh sangat di sesalkan dan disayangkan karena aduan tersebut berisi dugaan pencemaran lingkungan hidup di kawasan wisata di Situ Rawa Binong, Hegarmukti, Kecamatan Cikarang Pusaf Kabupaten Bekasi, dijelaskan dalam aduan, indikasi rusaknya ekosistem yang berada di Situ Rawa Binong adalah dengan banyaknya ikan yang mati secara bersamaan di waktu yang sama, Ujarnya
Masih di katakan Yopi yang juga Direktur Eksekutif Koalisi Kawali Lingkungan Hidup Bekasi Raya, Aduan dari Masyarakat tersebut juga melampirkan bukti visual yang memperlihatkan ikan-ikan mengambang dan diduga mati, kalau dari hitungan kasar kami, mungkin ada lebih dari ratusan Ikan bahkan bisa sampai ribuan Ikan yang mangambang mati, kalau dilihat dari bukti visual yang dilampirkan. Jelas nya
” Yopi Begitu aduan masuk, Tim investigasi Kawali Bekasi Raya bergegas turun kelapangan untuk meneliti dan investigasi, Kamis, 21 April 2022 sekitar 18.30 Tim yang berada dilokasi aduan menemukan masih adanya Ikan yang mati mengambang, dilanjutkan dengan langsung turun ke Situ dan melakukan wawancara dengan warga setempat.
Dan kami dikejutkan dengan hasil ukur Potential Hidrogen (P. H) 01.87 yang pengukurannya kami lakukan tepat bersampingan dengan Ikan yang mati mengambang tadi.
Dengan hasil PH tadi sudah dapat diambil kesimpulan sementara bahwa air di Situ Rawa Binong tadi mengandung kadar asam yang pekat dan kami menduga senyawa kimia yang bisa menimbulkan kadar asam pekat seperti ini adalah dari pembuangan limbah hasil proses produksi Industri sejenis pencucian plat dengan jumlah significant yang dibuang ke Situ Rawa Binong, sangat kecil kemungkinan atau bisa dibilang bukan, jika hal ini terjadi karena pembuangan dari limbah rumah tangga, terang Yopi Oktavianto atau yang akrab disapa Opay.
Kami menduga hal ini dapat terjadi dikarenakan adanya pembiaran yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah dan Pemerintah Provinsi serta Pengusaha Swasta, sampai terjadi kebocoran terhadap Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) dari perusahaan yang ada di daerah sekitar, atau bahkan yang terjadi adalah perusahaan disekitar tidak memiliki IPAL, papar Yopi.
Saya mengakatakan bahwa ada pembiaran yang dilakukan oleh pemerintah?
Seperti diketahui bersama, ketika ada pihak swasta yang ingin membuka suatu usaha, tentu harus dan wajib hukumnya memiliki ijin yang sudah sesuai yang ditentukan secara undang-undang, ketika ijin itu dikeluarkan, pasti harus dipertanggung jawabkan. Benar atau tidak lokasi tempat pengusaha yang tempatnya ingin dijadikan usaha sudah sesuai standar menurut undang-undang atau mengecek lokasi datang secara langsung ketempat usahanya. Tutup Yopi Oktavianto
Terpisah, saat di minta komentar nya Eman Sulaeman Plt Dinas Lingkungan Hidup Kab Bekasi mengatakan, sedang di selidiki dan masih menunggu hasil investigasi Dinas Lingkungan Hidup. Ujar nya
Ironis nya saat di minta komentar nya via WA Suwarto Camat Cikarang Pusat mengatakan, ” Nga mau komentar..ada bukti bukti yg lain..apa itu karena faktor alam atau yg lain.” jawab nya (Dewi)*