by

Dansektor 22 Citarum Harum Kol.Inf. Asep Rahman Taufiq Menghadiri Seminar Diseminasi Hasil KKN Mahasiswa UPI pada Program Citarum Harum

Seputarnews/ Bandung-Seminar hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Citarum Harum Bertempat di Aula Kecamatan Coblong Kota Bandung Senin,19/8-2019.

Universitas Pendidikan Indonesia ( UPI) Kampus Setyabudhi Kota Bandung menyelenggarakan kegiatan Seminar dan Diseminasi hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Citarum Harum tahun 2019.

Sementara dalam kesempatan acara Seminar dan Diseminasi hasil KKN Tematik Citarum Harum UPI Kampus Purwakarta, sebagai pembicara Dansektor 22 Citarum Harum Kol.Inf.Asep Rahman Taufiq, memaparkan program โ€œCitarum Harumโ€ melalui Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum.

Sejak dicanangkannya program Citarum Harum pada bulan Juli 2019, para mahasiswa berbagai Sekolah Tinggi dan Universitas dipacu untuk ikut ambil bagian dalam mensukseskan program Citarum Harum tersebut.

Begitu pula dengan mahasiswa dari UPI kampus Setyabudhi dalam kegiatan KKN-nya dalam rangka pengabdian kepada masyarakat dan pembelajaran penerapan teori perkuliahannya, turut mengambil tema kegiatannya yaitu โ€œTematik Citarum Harumโ€.

Sungai Citarum dinyatakan sebagai salah satu tempat paling tercemar dan terkotor.

Pada tahun 2013 Green Cross Switzerland dan Blacksmith Institute menyatakan Sungai Citarum sebagai salah satu tempat paling tercemar di dunia.

Begitu pula oleh Word Bank bahwa sungai Citarum yang merupakan sungai terpanjang ke tiga di Indonesia, disebut sebagai sungai terkotor.

Dikutip dari halaman National Geographic, tingkat limbah dan polusi di Sungai Citarum sudah sangat mengkhawatirkan. Penelitian menunjukkan bahwa sungai tersebut mengandung bahan kimia beracun dan tidak layak untuk dikonsumsi.

Selain itu, tidak sedikit penduduk lokal di sekitar Sungai Citarum yang menderita berbagai penyakit. Penduduk lokal, tidak sedikit yang menderita berbagai penyakit kulit, mulai dari kudis hingga infeksi kulit. Kualitas air yang buruk, juga mengakibatkan menurunnya hasil panen para petani.

Baca juga:  25 LKPD Pemda di Jabar Raih WTP

Pemerintah Daerah selama ini seakan tak berdaya untuk menanggulangi permasalahan sungai Citarum tersebut, yang mana pencemaran sebagian besar dari limbah pabrik, dan sebagian lagi dari peternakan serta limbah rumah tangga.

Hingga akhirnya, di era Pemerintahan Presiden Jokowi, langkah penanggulangan dilakukan dengan menggulirkan program โ€œCitarum Harumโ€ melalui Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum yang ditandatangani pada tanggal,10 Maret 2018.

Setelah kurang lebih setahun berjalan, berdasarkan hasil evaluasi dari Pemprov Jawa Barat selaku Komando Satuan Tugas Citarum Harum, saat ini, menunjukkan hasil yang cukup signifikan.

Dalam pencapaian Citarum yang bersih dan sehat, bebas pencemaran limbah-limbah tentu memerlukan proses yang panjang dan dukungan dari berbagai pihak.

Dalam kesempatan acara Seminar dan Diseminasi hasil KKN Tematik Citarum Harum UPI Kampus Setyabudhi sebagai pembicara Dansektor 22 Citarum Harum Kol.Inf.Asep Rahman Taufiq,

Melalui KKN tematik ini,ย mengharapkan tidak hanya dapat menyelesaikan permasalahan Citarum, tapi sebagai sarana pembelajaran baik hard skill maupun soft skill bagi mahasiswa.

Pembelajaran soft skill ini disini diharapkan menjadi bekal mahasiswa di masa depan yang akan bermanfaat khususnya di dunia kerja.

โ€œUntuk itu kami menunggu ide-ide pemikiran dari UPI baik dalam bentuk pendampingan, pengajaran dan penyelesaian masalah-masalah di Citarum,โ€ tuturnya

Hadir dalam kesempatan Seminar tersebut Camat Coblong Kota Bandung Drs. Drs. Krida Hamidi Praja Rektor UPI , Prof. Dr. Sahidin , pembimbing dari UPI Faharudin, Koramil Kecamatan Coblongย  Kaft. Inf. TABRONI ,Dansub 8 Sektor 22 Peltu Ade Rapiudin. (dodos)*

8