by

Waspa Bila Hilang Penciuman disertai Demam dan Sakit Kepala Cara Mengatasinya…

seputarnews.com/ Kasus harian positif Covid-19 di Indonesia kembali melonjak. Simak cara menyembuhkan kemampuan indra penciuman yang hilang atau anosmia akibat virus corona agar Anda bisa mencium bau kembali.

Kehilangan kemampuan indra penciuman atau anosmia merupakan salah satu gejala corona. Setelah sembuh dari corona, beberapa orang masih tidak bisa mencium bau.

Belakangan, keluhan kehilangan kemampuan indra penciuman kembali meningkat. Hal ini seiring peningkatan kasus positif Covid-19.

Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada 8.892 kasus positif infeksi virus corona per 10 Juni 2021. Ini merupakan yang pertama kali kasus Covid-19 kembali ke level 8.000 sejak Februari 2021.

Sementara, ridak bisa mencium bau atau anosmia adalah masalah kesehatan yang terasa sepele namun cukup mengganggu. Selain mengalami gangguan indra penciuman, penderita anosmia praktis juga tidak peka rasa karena kedua indra saling berhubungan.

Kondisi ini membuat nafsu makan penderita anosmia menurun. Tak hanya itu, apabila berlangsung lama, orang yang tidak bisa mencium bau dan rasa dapat mengalami frustasi.

Dilansir dari kontan , penyebab hilangnya kemampuan indra penciuman bisa terkait gangguan pernapasan sampai kerusakan saraf, seperti:

-Hidung tersumbat karena pilek, alergi, atau infeksi sinus

-Polip hidung atau pertumbuhan benjolan di hidung dan sinus

Cedera pada hidung dan saraf karena operasi atau benturan di kepala

– Efek samping obat tertentu seperti antibiotik, antidepresan, antiperadangan, obat jantung, dll.

– Penurunan fungsi indra penciuman karena pertambahan usia

– Efek samping terapi radiasi untuk kanker kepala dan leher

– Kondisi medis seperti penyakit alzheimer, parkinson, multiple sclerosis, kurang gizi, gangguan hormon

– Penyakit anosmia bawaan

Infeksi virus corona (Covid-19) kini juga ditandai dengan gejala anosmia. Untuk menentukan penyebab anosmia dengan pasti, ada baiknya Anda memeriksakan diri ke dokter apabila anosmia tak kunjung sembuh.

Baca juga:  Gub Jabar Lantik Unit Edukas Pengawasan COVID-19 Kota Bogor

Dokter akan merekomendasikan perawatan yang paling tepat untuk mengatasi anosmia. Perawatan tersebut disesuaikan dengan penyebab mendasarnya.

Berikut beberapa cara mengobati anosmia atau hilangnya indra penciuman baik dengan obat atau secara alami:

1. Obat anosmiaMelansir Healthline, jika anosmia disebabkan pilek atau alergi, dokter biasanya tidak memberikan obat khusus karena gangguan kesehatan ini bisa sembuh dengan sendirinya. Jika gejala tak kunjung membaik setelah beberapa hari, periksakan diri ke dokter.

Penggunaan obat dekongestan dan antihistamin dapat mengatasi hidung yang tersumbat terkait pilek, flu, sampai alergi. Dokter juga akan meresepkan antibiotik untuk mengobati anosmia karena karena infeksi bakteri.

Sementara itu, untuk cara mengatasi anosmia terkait infeksi virus seperti Covid-19, sejumlah dokter merekomendasikan obat steroid hidung. Dilansir dari Elemental, steroid adalah obat antiperadangan. Salah satu keunggulan obat steroid jenis semprot hidung adalah minim efek samping.

Namun, obat ini perlu waktu beberapa hari agar efek antiperadangannya bekerja. Selain itu, obat semprot hidung ini rentan tidak pas aplikasinya, atau meleset ke tenggorokan. Jadi, pastikan Anda cermat menggunakan obat semprot hidung agar hasilnya optimal.

2. Terapi BauTak hanya dengan obat, cara menyembuhkan gangguan indra penciuman akibat Covid-19 dengan terapi bau untuk mengasah kepekaan indra penciuman. Terapi ini belakangan jamak direkomendasikan untuk mengatasi anosmia karena cedera kepala dan infeksi virus.

Sejumlah penelitian menunjukkan, terapi indra penciuman efektif merangsang mekanisme pemulihan alami tubuh yang tidak peka bau. Terapi indra penciuman untuk anosmia ini menggunakan minyak esensial untuk memicu respons sensorik.

Beberapa jenis minyak esensial yang digunakan memiliki aroma tajam seperti kayu manis, vanita, jeruk, dan pisang. Para pasien diarahkan membuka stoples dengan aroma tertentu, lalu diarahkan memfokuskan pikiran dan ingatannya pada bau tersebut. Durasi setiap mengingat bau setidaknya 20 detik.

Baca juga:  Desa dan Kelurahan di Jabar Diminta Lakukan Karantina bagi Pemudik

Setelah kelar satu aroma, penderita anosmia lantas menjajal aroma lainnya, sampai beberapa macam. Terapi indra penciuman ini biasanya dilakukan dua kali sehari selama beberapa minggu.

3. OperasiAnosmia terkait penyumbatan saluran pernapasan seperti polip, tumor, atau kelainan bentuk tulang di dalam hidung terkadang tidak bisa disembuhkan dengan obat. Dokter, umumnya merekomendasikan operasi pengangkatan polip, tumor, atau tindakan bedah untuk mengatasi kelainan bentuk tulang di dalam hidung. Setelah saluran pernapasan tersebut lapang tanpa sumbatan, penderita bisa kembali mencium bau.

4. Setop merokokCara lain menyembuhkan gangguan indra penciuman akibat Covid-19 yakni setop merokok. Kebiasaan merokok dapat memperparah kondisi anosmia. Pasalnya, rokok dapat menumpulkan kepekaan beragam indra, termasuk penciuman.

Setelah diberi perawatan yang tepat, penderita yang mengalami anosmia bisa merasakan bau. Melansir NHS, anosmia bisa sembuh atau membaik dalam hitungan minggu atau bulan.

Tapi, di beberapa kasus yang jarang terjadi, perubahan indra penciuman ini tidak dapat diobati atau bersifat permanen. Sayangnya, penyakit anosmia bawaan membuat orang tidak bisa mencium bau seumur hidup. Penurunan fungsi indra penciuman terkait penuaan juga tidak bisa diobati. (*)