Seputarnews/KAB. BEKASI — Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum berharap Universitas Pelita Bangsa (UPB) bisa menekankan pendidikan moral atau akhlak kepada peserta didiknya.
Hal itu disampaikan Uu saat memberikan kuliah umum dalam acara peresmian UPB di Aula Kampus Pelita Bangsa, Jl. Inspeksi Kalimalang, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Sabtu (21/9/19).
Pasalnya menurut Uu, akhlak, moralitas, dan integritas adalah kunci kesuksesan selain penguasaan keilmuan yang relevan dengan tuntutan zaman.
Pun sesuai visi pembangunan Jawa Barat Juara Lahir dan Batin, pencapaian batiniah wajib dicapai bersama prestasi lahiriah.
“Setinggi apa pun keilmuan kita, kalau tidak ada akhlak maka tidak ada harganya di tengah masyarakat,” kata Uu.
“Harumkan almamater Pelita Bangsa, dengan kehebatan keilmuan dan juga moralitas,” tambahnya.
Sementara itu, Uu berpesan kepada para mahasiswa untuk belajar dan memanfaatkan masa kuliah dengan sungguh-sungguh, baik dengan menggali ilmu maupun mencari pengalaman dengan berorganisasi, hingga belajar berwirausaha selagi muda.
Hal itu menjadi bekal bagi mahasiswa sebagai generasi penerus harapan bangsa di tengah dunia yang makin kompetitif.
“Apalagi posisi UPB yang dikelilingi kawasan industri, wajib ada link and match antara apa yang diajarkan di kampus dan di dunia kerja,” ucap Uu.
Adapun UPB merupakan perguruan tinggi baru hasil perubahan bentuk dari penggabungan antara Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) dan Sekolah Tinggi Teknik (STT) Pelita Bangsa sesuai SK Mendikbud Nomor : 664/KPTI/I/2019 tanggal 2 Agustus 2019.
Dengan motto MEGAH yakni Moral, Entrepreneur, Gigih dalam berkarya, Ahli di bidangnya, serta Harapan Bangsa, prinsip tersebut sejalan dengan misi pembangunan manusia yang diusung Pemerintah Daerah Provinsi Jabar.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Kemenristekdikti Agus Indarjo mengapresiasi hadirnya UPB sebagai lembaga pendidikan tinggi.
Agus menuturkan, dari 173 negara dalam forum ekonomi dunia, tidak ada satu pun negara yang maju tanpa anak bangsanya yang berijazah pendidikan tinggi.
“Semua negara di planet ini, bisa maju salah-satunya karena warganya mayoritas berpendidikan tinggi,” tegas Agus.
Di Indonesia, lanjut Agus, baru 34,58 persen anak bangsa yang bergabung di perguruan tinggi. Maka untuk mencapai Indonesia Emas di tahun 2045 atau di 100 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi harus terus ditingkatkan menuju angka ideal 70-80 persen.
“Maka harapan (bahwa) negeri ini jadi lima besar negeri raksasa di dunia, bisa tercapai. Kita berharap betul UPB juga akan merangkak pada tataran rangking- rangking (top university) yang lebih atas lagi,” ujar Agus.
Selain itu, Agus berujar wawasan entrepreneurship juga harus jadi salah satu mata ajaran yang diperkenalkan kepada peserta didik. “Maka mahasiswa harus berkomitmen gigih, belajar keras, belajar rajin,” tutupnya.