Seputarnews/ BANDUNG – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menantang para kreator konten mengembangkan aplikasi guna memunculkan eksistensi pondok pesantren.
Aplikasi pesantren ini harus mampu mengidentifikasi potensi pondok pesantren yang konon di Jabar jumlahnya mencapai 10.000 – 12.000 pondok, atau paling banyak di Indonesia.
Menurut Uu, jumlah pondok pesantren di Jabar saat ini masih imajiner. Belum tersedia data akurat sehingga eksistensinya tidak terlihat.
“Jumlah ponpes di Jabar katanya ada 10.000, tapi masih imajiner,” ujarnya saat membuka Pameran Teknologi atau Expo Jasa dan Produk IT sekaligus Launching Holding Company dan Pengenalan Produk-Produk Digital, di Hotel Cemerlang, Jalan HOS Tjokroaminoto, Kota Bandung, Sabtu (28/9/19).
Selain menghitung jumlah pondok pesantren, sebisa mungkin teknologinya juga mampu mengetahui jumlah santri, pimpinan, bahkan potensi ekonomi yang dimiliki. “Jadi bisa lebih jelas statusnya,” kata Wagub.
Menurutnya, teknologi adalah tulang punggung peradaban. Oleh karenanya teknologi sangat penting dikuasai oleh semua orang termasuk di pondok pesantren yang menyebar di pelosok desa. Saat ini, Pemdaprov Jabar sedang menggalakan program One Pesantren One Product (OPOP) sehingga butuh data komprehensif.
“Keinginan kami, seluruh kegiatan dan program yang ada di Jabar harus tersentuh oleh teknologi digital. Kalau kita menguasai teknologi ini%