Seputarnews.com/
“SARLING JABAR”
KOTA SUKABUMI — Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengunjungi SMA Negeri 3 Kota Sukabumi dalam rangka Siaran Keliling (Sarling) Jabar di Kota Sukabumi, Jumat (26/8/2022).
Dalam kunjungan itu, Pak Uu –sapaan Uu Ruzhanul– menuturkan bahwa pendidikan duniawi dan ukhrawi harus seimbang guna melahirkan generasi paripurna. Generasi yang cerdas keilmuannya sekaligus baik akhlak dan karakternya.
“Jangan sampai siswa hanya memikirkan duniawi, tapi ukhrawinya tidak,” ucap Pak Uu.
Selain itu, Pak Uu juga mendorong kepala sekolah di Jabar untuk terus berinovasi dalam kegiatan belajar mengajar, serta tidak melupakan pendidikan karakter bagi para siswa.
Maka, Pak Uu berharap kepala sekolah dan Pemda Provinsi Jabar dapat membangun komunikasi dan koordinasi yang baik. Tujuannya agar ada kesamaan visi dalam mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin.
Menurut Pak Uu, salah satu tujuan dari Sarling Jabar sendiri yakni membangun komunikasi sekaligus hubungan emosional antara pihak sekolah dan Pemda Provinsi Jabar.
“Tujuannya silaturahmi, supaya ada hubungan emosional. Apa yang jadi harapan pemimpin paham, begitupun sebaliknya,” kata Pak Uu.
BACA JUGA: Wagub Jabar Kunjungi Pasar Pelita Sukabumi
Sementara itu, Bunda Literasi Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil memotivasi siswa SMA Negeri 3 Sukabumi untuk membangun cita-cita dengan sebaik-baiknya.
“Dalam hidup ini, kita harus punya tujuan,” kata Atalia. “Maka persiapkan kendaraannya. Pertama adalah harus sehat, baik fisik dan mental,” imbuhnya.
Untuk mewujudkan cita-cita, kata Atalia, para siswa harus pandai menjaga diri. “Ada program namanya Jabar Cekas, Jabar Cegah Kekerasan, kita harus berani, harus mampu melindungi diri sendiri,” ucap Atalia.
Tak hanya itu, Atalia juga meminta generasi muda untuk meningkatkan literasi, terutama literasi digital.
Dalam Sarling Jabar di SMA Negeri 3 Sukabumi, Pemda Provinsi Jabar menyalurkan bantuan untuk Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dan anak yatim/piatu secara simbolis sebesar Rp244.100.000.
Bantuan itu diperuntukan bagi Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) serta siswa dan anak yatim piatu. Bantuan yang diberikan terdiri atas bantuan untuk 4 LKS masing-masing Rp50 juta bersumber dari APBD, dan bantuan biaya anak sekolah total Rp44.100.000 hasil kerja sama dengan Filantra. (Tya)*