Seputarnews.com /KOTA BANDUNG — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajak komunitas pengguna motor besar Harley Davidson tipe Road Glide yang dalam Road Glide Owners Group untuk tanggap dan responsif terhadap isu kebencanaan di tanah air.
Kang Emil — sapaan karib Ridwan Kamil — mendorong para pemotor atau “bikers” dari kalangan yang beruntung agar dapat menyisihkan sebagian hartanya untuk kegiatan sosial, terutama terkait kebencanaan.
“Indonesia ini negerinya indah, negeri yang gunung berapinya paling banyak se-dunia, negeri yang tiap hari, tiap minggu berpotensi terjadi gempa,” ungkap Kang Emil, saat acara ramah tamah dengan “road glider” se-Nusantara, yang kemudian dilanjutkan dengan berkendara malam memperingati ulang tahun ke-4 RGOG di Gedung Sate Bandung, Jumat (14/1/2022) malam.
Kang Emil mengatakan, sejarah mencatat di Indonesia banyak terjadi bencana, sebagai contoh Aceh pernah dilanda tsunami, Krakatau tahun 1883 juga terjadi tsunami, begitu pula Banten dan Lampung.
Oleh karena itu Kang Emil mendorong RGOG untuk membentuk divisi khusus kebencanaan sehingga memiliki kesiapsiagaan dan dapat bergerak cepat ketika bencana terjadi.
“Saya titip supaya di organisasi motor ada divisi kebencanaan, karena (potensi bencana) itu selalu ada. Di Jawa Barat rata-rata terjadi 2.000 kebencanaan per tahun, jumlah hari dalam setahun itu 365 hari, jadi kira- kira dalam sehari terjadi enam bencana di Jabar,” tutur Kang Emil.
Dari sekian banyak bencana alam yang terjadi di Jabar, lebih kurang setengahnya merupakan bencana hidrologi di antaranya banjir dan longsor.
“Jadi kalau kebaikan ini mau distrukturkan, nasehat saya, bikinlah divisi sosial atau kebencanaan. Itu divisi yang penting dan paling sibuk,” ucapnya.
Lebih lanjut Kang Emil berharap tahun 2022 disambut dengan kesuksesan, terutama dalam melepaskan diri dari pandemi COVID-19. Kegiatan silaturahim itu juga merupakan bentuk rasa syukur atas surutnya kasus COVID-19. Setiap kegiatan sudah bisa berjalan dengan kenormalan baru dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Mari kita tunjukan bahwa semua bisa menjalankan acara dengan lancar dan baik sehingga tahun 2022 fokus pada optimisme, kebangkitan ekonomi, juga pada berita baik dan inspiratif. Selama dua tahun bangsa kita mengalami stres dan krisis yang berat,” tutur Kang Emil.
“Obat stres saya itu dua. Satu dengan melukis, kedua “momotoran”. Jadi kalau ada yang bertanya, apa Pak Gubernur sehat, saya mengatasi stres dengan mengunjungi desa -desa lintas kabupaten menggunakan motor,” katanya.
Kang Emil pun menggelorakan semangat persatuan pada pertemuan tersebut. Komunitas motor besar RGOG diharapkan dapat menjadi perekat bangsa dengan menebar nilai- nilai persatuan dan kesatuan.
“Masalah Indonesia ini satu, gampang bertengkar. Pilpres beres, tapi yang baperan masih ada sampai hari ini. Jadilah anggota RGOG yang selalu mengedepankan persamaan, jangan membesar-besarkan perbedaan. Narasikanlah di media sosial semangat persatuan,” ucapnya.
Kang Emil juga berpesan agar RGOG aktif dalam melawan narasi perpecahan. Jika langkah itu dipraktekkan, tahun 2045 dapat terwujud proklamasi Indonesia sebagai negara adidaya.
Sementara itu, Bapak Road Glider Nusantara, Mochamad Iriawan atau akrab disapa Iwan Bule merasa bangga RGOG bisa berulang tahun hingga yang ke-empat.
Ia pun mengatakan bahwa selain kegiatan bermotor yang kerap diadakan, RGOG juga sering menggelar kegiatan sosial sehingga dapat memberi manfaat yang dirasakan masyarakat.
“Keberadaan komunitas motor betul- betul dirasakan masyarakat, sumbangan sosial yang diberikan cepat sekali,” katanya.
Panglima RGOG, Yovie Megnanda Santosa mengucap terimakasih kepada Kang Emil yang sudah menjamu rombongan RGOG dengan baik, serta memfasilitasi kegiatan silaturahim antar “road glider” se-Nusantara di bangunan bersejarah Gedung Sate Bandung.
Yovie mengatakan, RGOG bukan suatu klub, melainkan merupakan wadah silaturahim Road Glide Owner, para pemilik Road Glide dari berbagai klub. Sampai saat ini tercatat 1.007 road glider dari berbagai klub dalam jangka waktu empat tahun. RGOG juga memberi perhatian pada kegiatan bakti sosial.
“Alhamdulillah ketika menggelar baksos, anggota cepat bergerak dengan sumbangan mulai Rp. 1 juta sampai Rp. 100 juta. Saat ini kami berhasil mengumpulkan Rp. 510 juta. Semoga barokah dan bermanfaat. Sasaran baksos antara lain tenaga kesehatan, masyarakat terdampak COVID-19, juga yayasan yatim piatu,” tutup Yovie.