Seputarnews.com /
Oleh: Sony Fitrah Perizal, Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Jawa Barat
JAWA Barat, dengan segala potensinya, tengah berada di persimpangan jalan yang menentukan masa depan provinsi ini. Dengan tahapan Pilkada yang sudah di depan mata sesuai dengan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 2 Tahun 2024, publik menanti kepastian siapa yang akan maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur. Namun, hingga saat ini, tanda-tanda kejelasan masih belum terlihat. Publik pun bertanya-tanya: mengapa proses ini begitu lambat? Apakah partai-partai lebih sibuk dengan kalkulasi politik daripada mendengarkan aspirasi warga Jawa Barat?
Tantangan Utama yang Menghimpit Jawa Barat
Jawa Barat menghadapi sejumlah tantangan besar yang telah menghantui provinsi ini selama satu dekade terakhir. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dan urbanisasi yang pesat telah menciptakan tekanan luar biasa terhadap infrastruktur, sumber daya alam, dan pelayanan publik. Kota-kota besar seperti Bandung, misalnya, tercekik oleh kemacetan lalu lintas yang tampaknya sulit diurai.
Masalah lingkungan pun tidak kalah genting. Pencemaran air, udara, dan tanah menjadi pemandangan umum, terutama di daerah-daerah industri. Ditambah lagi, pengelolaan sampah yang masih jauh dari memadai memperparah kondisi ini. Dalam hal ekonomi, ketimpangan sosial dan kemiskinan di Jawa Barat masih menjadi pekerjaan rumah besar yang harus diselesaikan. Kendati pertumbuhan ekonomi terus berlangsung, masih ada daerah-daerah yang tertinggal jauh dari pusat-pusat pembangunan.
Di bidang industri, tantangan yang dihadapi tidak hanya terkait daya saing, tetapi juga ketergantungan yang tinggi pada bahan baku impor. Hal ini membuat industri Jawa Barat rentan terhadap fluktuasi ekonomi global. Infrastruktur yang ada pun masih banyak yang perlu diperbaiki, baik dalam hal kualitas maupun penyebarannya, terutama di daerah-daerah pedesaan yang masih minim akses.
Kebutuhan Akan Kepemimpinan yang Visioner
Menyadari kompleksitas masalah yang dihadapi, publik tentu berharap pada sosok pemimpin yang tidak hanya cakap secara administratif, tetapi juga visioner dalam melihat masa depan Jawa Barat. Pertanyaan yang menghantui banyak pihak saat ini adalah mengapa partai-partai politik tampak ragu-ragu mengumumkan pasangan calon mereka? Apakah ini indikasi dari ketidaksiapan mereka dalam menghadapi persoalan-persoalan krusial yang ada?
Di sisi lain, publik tidak bisa terus-menerus dibiarkan dalam ketidakpastian. Mereka tidak ingin memilih pemimpin seperti memilih kucing dalam karung. Jawa Barat, dengan jumlah penduduk hampir 50 juta jiwa, memerlukan pemimpin yang tidak hanya paham akan tantangan yang ada, tetapi juga mampu menawarkan solusi konkret. Kepemimpinan yang kuat dan berintegritas sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan lingkungan, ekonomi, dan sosial yang semakin kompleks.
Sikap Partai vs Harapan Publik
Sikap partai yang terkesan menunda-nunda pengumuman pasangan calon bisa dilihat sebagai bentuk ketidakpekaan terhadap harapan publik. Di saat rakyat menginginkan kepemimpinan yang tanggap terhadap masalah, partai-partai tampaknya lebih sibuk dengan kalkulasi politik internal mereka. Sibuk dengan neraca siapa mendap apa dan bagaimana caranya. Sikap ini tentu saja mengundang kritik tajam dari masyarakat yang merasa diabaikan. Publik menginginkan pemimpin yang tidak hanya hadir di tengah mereka saat kampanye, tetapi juga berkomitmen penuh untuk memperbaiki kondisi Jawa Barat. Dengan berbagai tantangan yang ada, mulai dari perubahan iklim, ketimpangan ekonomi, hingga persaingan global yang semakin ketat, Jawa Barat memerlukan pemimpin yang bisa membawa provinsi ini ke arah yang lebih baik dan lebih sejahtera.
Penutup
Pada akhirnya, publik Jawa Barat pantas mendapatkan pemimpin yang bisa menjawab tantangan zaman dengan solusi nyata dan bukan hanya janji manis belaka. Pilgub Jabar 2024 akan menjadi momen krusial dalam menentukan arah masa depan provinsi ini. Oleh karena itu, partai-partai politik harus segera menunjukkan kepada publik siapa pasangan calon yang mereka usung dan lebih penting lagi, bagaimana mereka akan mengatasi berbagai permasalahan yang ada. Sikap terbuka dan tanggap terhadap aspirasi rakyat adalah kunci untuk memenangkan hati publik dan membawa Jawa Barat menuju kemajuan yang berkelanjutan.(Ims)*