Seputarnews.com /YOGYAKARTA – Pramuka Jawa Barat membuka peluang kolaborasi dengan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta. Rencana kerja sama ini dalam rangka untuk memajukan pramuka kedua daerah.
Hal ini dikatakan Ketua Kwartir Daerah Pramuka Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil bertemu Ketua Kwarda DIY Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu Mangkubumi, di Yogyakarta, Rabu (1/12/2021). GKR Hayu Mangkubumi tidak lain putri pertama Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Menurut Atalia, Pramuka Yogyakarta memiliki banyak ide inovatif yang dapat dikolaborasikan dan diterapkan di Jabar. “Kami mendapatkan banyak sekali inspirasi terkait kegiatan-kegiatan yang dilakukan termasuk apa saja yang bisa diterapkan di wilayah masing-masing,” kata Atalia.
“Insyallah akan ada kolaborasi bersama bagaimana pramuka di wilayah masing-masing ini menjadi suatu kesatuan,” imbuhnya.
Atalia mencontohkan Pramuka Istimewa yang dinilainya bisa menjadi salah satu cara membentuk karakter seseorang lewat kebanggaan kepada budaya daerah.
Pramuka Istimewa sendiri muncul sebagai salah satu perwujudan dari visi Gerakan Pramuka DIY yang tercetus pada Musyawarah Daerah tahun 2020 lalu. Pramuka Istimewa merupakan pramuka yang secara khusus mempunyai kecakapan dan karakter sesuai nilai budaya dan keistimewaan Yogyakarta.
Model pramuka istimewa ini bisa menjadi percontohan untuk diterapkan di Jabar. Meskipun menurut Atalia, hal tersebut bukan sesuatu perkara yang mudah mengingat Jabar memiliki beberapa suku di dalamnya dari mulai Jawa (Cirebonan), Sunda, dan Betawi.
“Yang saya bangga dengan Kwarda Yogyakarta dengan Pramuka Istimewanya. Saya justru berpikir itu harus menjadi inspirasi Jabar. Memang ada kesulitan karena kami bukan cuma satu suku,” kata Atalia.
Sementara itu, Ketua Kwarda DIY yaitu Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu Mangkubumi menyambut baik rencana kolaborasi dengan Kwarda Pramuka Jabar. Apalagi, Jabar memiliki beberapa kemiripan khususnya dalam pemanfaatan teknologi digital dan juga industri seni kreatifnya.
“Kalau DIY dan Jabar tidak terlepas dari digital dan seni,” ucapnya
Sebagai salah satu contohnya adalah dengan kolaborasi dalam menciptakan perkemahan digital. Harapanya adanya ide perekemahan digital bisa menghapus sentimen negatif masyarakat tentang pramuka yang kuno dan ‘jadul’.
“Kegiatan pramuka sendiri apa yang bisa kita rumuskan bersama. Kita buat perkemahan digital karena dengan digital menjelaskan bahwa pramuka mengikuti perkembangan zaman. Pelajaran pramuka yang susah bisa diringankan dengan digital,” jelas GKR Hayu Mangkubumi.