seputarnews.com /
Tingkatkan Wawasan Kepala OPD dan Dirut BUMD Mengenai Isu Ekonomi Global – Regional
KOTA BANDUNG — Pemdaprov Jabar terus mempertajam kapasitas dan kapabilitas para kepala perangkat daerah serta dirut BUMD agar berbagai program pembangunan terakselerasi dengan lebih cepat.
Peningakatan kompetensi para pimpinan perangkat daerah dan BUMD ini dikemas dalam acara Capacity Building Jabar Caang secara berseri. Kali ini tema yang diangkat “West Java Economic Outlook 2025” dengan menghadirkan Menteri Keuangan RI periode 2013 – 2014 Chatib Basri di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (26/6/2024).
Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan, _capaity building_ bagi para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan BUMD bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam memimpin organisasinya.
Dengan menghadirkan pembicara berkompeten dan berpengalaman, Bey berharap setelah _capaity bulding_ ini para pimpinan menularkan pengetahuan baru yang didapat di kantor.
“Saya mengharapkan mereka menularkan apa yang diterima kepada teman-teman staf di kantornya,” ujar Bey Machmudin usai acara.
Bey menuturkan, menghadirkan Chatib Basri merupakan tahap awal. Nanti akan ada pembicara kelas nasional lain yang tidak kalah berpengalaman.
“Mendatang kita akan mengundang narasumber level nasional lain, misalnya Pak Ignatius Jonan. _Capaity building_ ini tidak sekadar memberikan pengetahuan, tapi juga kemampuan atau _skill_ dari kepala OPD,” jelas Bey.
Dalam materinya, Chatib Basri mengajak para kepala perangkat daerah dan BUMD berdiskusi mengenai situasi ekonomi global dan dampaknya terhadap perekonomian nasional dan daerah, khususnya Jawa Barat.
Chatib Basri mengungkapkan, Jabar dengan segala potensinya, seperti alam dan jumlah penduduk yang hampir 50 juta, bisa meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.
“Pertumbuhan ekonomi Jabar sudah relatif baik di 5 persen, tapi sebetulnya ada potensi-potensi yang bisa dikembangkan ke depan,” kata Chatib Basri.
Menurut Chatib, sektor pariwisata dan UMKM memiliki masa depan cerah apabila pendampingan dari Pemdaprov Jabar dan akselerasinya di kabupaten dan kota, berjalan optimal.
“Ketika pasar di luar agak repot, kita juga harus melihat (pasar) lokalnya seperti apa,” tutup Chatib.
Pemdaprov sendiri menargetkan pada 2025 laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Jabar di angka 5-6 persen dan menjaga inflasi tetap di kisaran angka 2 – 3 persen. Pada 2023 inflasi Jabar di angka 2,48 persen.
Pada RPJMD 2025 – 2030, Jabar mengusung tema pemerataan pembangunan dengan enam prioritas, dan yang pertama adalah pertumbuhan ekonomi berbasis peningkatan kapasitas UMKM, petani, nelayan dan budidaya untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
Sebagai penunjang, Pemdaprov juga memprioritaskan pengembangan infrastruktur konektivitas wilayah, pengelolaan lingkungan hidup, serta gerakan membangun desa.
Potensi lain yang dilirik ada 2025 adalah digitalisasi ekonomi dan industri berbasis teknologi. Dengan status Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar dan tercepat di Asia Tenggara, ekonomi digital nasional pada 2025 diprediksi naik mencapai USD124 miliar.
Pemdaprov akan memanfaatkan peluang ini dengan terus mendukung pertumbuhan _start up_ dengan menciptakan ekosistem bisnis digital yang sehat.