Seputar News/ JEDDAH—Konsulat Jenderal RI Jeddah menyelenggarakan pertemuan dan dialog dengan Gubernur Jawab Barat, Ahmad Heryawan, pada hari Sabtu, 28 Januari 2017. Pertemuan yang berlangsung di Kantor KJRI Jeddah ini dihadiri sekitar 100 orang yang terdiri dari home staff dan pegawai setempat KJRI Jeddah dan rombongan dari Gubernur. Dalam sambutannya, Konsul Jenderal RI Jeddah, Mohamad Hery Saripudin, berharap agar terbangun sinergi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan KJRI Jeddah, sebagai Perwakilan Citizen Service yang menitikberatkan pada pelayanan dan perlindungan WNI, mengingat besarnya jumlah WNI asal Jawa Barat yang bekerja dan berdomisili di wilayah kerja KJRI Jeddah. Selain itu, Konjen berbagi pengalaman mengenai hubungan resiprokalitas diplomasi RI-Arab Saudi yang menurutnya memiliki karakteristik tersendiri. ”Pendekatan personal informal (kepada pihak berwenang Arab Saudi) kerap kali lebih efektif untuk menyelesaikan masalah ketimbang melalui jalur formal,” uangkapnya kepada Gubernur Jawa Barat dan rombongan. Saat ini, jelas Konjen, komposisi kepegawaian KJRI Jeddah terdiri dari 22 orang home staff, 66 pegawai setempat dan beberapa pegawai honorer. Sementara jumlah WNI yang berada di wilayah kerja KJRI Jeddah berjumlah lebih dari 400.000 orang, ditambah Jemaah haji dan umrah yang secara keseluruhan mencapai sekitar 1 juta orang dengan berbagai permasalahannya. Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, dalam sambutannya menyampaikan misi dan hasil kunjungan kerjanya bersama rombongan ke Khartoum, Sudan, dan Arab Saudi. Kunjungan ke Sudan, katanya, adalah untuk penandatanganan kerjasama sister province, kerjasama di bidang pendidikan tinggi, bidang keagamaan, serta penjajakan kerjasama ekspor-impor sapi, dan pertemuan dengan pengusaha untuk meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan. Diungkapkannya bahwa selama di Arab Saudi, dirinya beserta rombongan melakukan sejumlah agenda kerja yang mencakup Penandatangan letter of Intent (Nota Kesepahaman Niat) berupa kerja sama pembangunan replikasi museum yang terdiri dari Museum Assalamu’alaika Ayyuhannabi, Museum Asmaul Husan, Museum I’jaazul Qur’an, dan Museum Tanah Suci. Museum-museum tersebut menurut rencana akan dipusatkan di Kompleks Masjid Raya “Al-Jabbar” yang merupakan masjid modern dan pembangunannya akan dimulai dalam waktu dekat. Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga menjajaki pembukaan cabang BJB di Arab Saudi, mengingat banyaknya masyarakat Jawa Barat yang merupakan potensi bagi transaksi remitensi perbankan. ”BJB saat ini berada di urutan ke-14 di antara bank besar lainnya yang berskala nasional,” terangnya seraya berharap agar pihaknya dapat diikutsertakan pada setiap ajang pameran ekonomi dan perdagangan di Jeddah melalui undangan resmi dari KJRI Jeddah. Disinggung pula dalam pertemuan tersebut kerja sama yang terbangun antara Pemda Purwakarta dalam pelayanan dan perlindungan warga, dan upaya bersama untuk memperluas kerja sama serupa dengan daerah-daerah lain di Wilayah Provinsi Jawa Barat, dan upaya-upaya Pemrov Jawa Barat ke depan untuk membuka lapangan kerja bagi para purnaTKI. Turut hadir bersama Gubernur Jawa Barat Abdul Haris Bobihoe (Wakil Ketua DPRD Jawa Barat), Daddy Rohanady (Wakil Ketua Komisi IV DPRD Jabar), Tetep Abdul Latif (Anggota Komisi 5 DPRD Jabar), Ahmad Irfan (Dirut Bank Jawa Barat/BJB), Deny Juanda Puradimaja (Asisten Perekonimian dan Pembangunan), M. Guntoro (Kepala Dinas Bina Marga), M. Taufik Budi Santoso (Kepala Biro Pemerintahan dan Kerjasama), Bayu Umbara (Ajudan Gubernur), Ahmad Zayyidin Ansori (Kasubbag Perencanaan dan TU Biro Humas dan Protokol), Baskoro Tedjo (Arsitek Masjid Al Jabbar), dan Ferdhiman (Anggota KPUD Jabar)