Seputarnews.com / TAMBUN UTARA- Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi meninjau Balai Pelatihan Kerja (BLK) untuk monitoring peserta pelatihan tenagakerja, yang belokasi di Desa Srimahi, Kecamatan Tambun Utara pada Senin, (28/03/22).
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi Hendra Cipta Dinata mengatakan, di lokasi tersebut sudah ada 48 orang angkatan pertama yang sudah diterima dalam program pelatihan tenagakerja.
“Ya, disana ada tiga kategori jurusan yaitu kategori instalasi listrik, welding las Co2 dan body repair kendaraan masing-masing jurusan berjumlah 16 orang,” ungkapnya.
Hendra melanjutkan, bahwa peserta dapat meningkatkan skil yang bekualitas dengan adanya pelatihan tenagakerja ini, sehingga nanti dapat disalurkan ke perusahaan yang sudah bekerjasama dengan BLK.
“Saya berharap, dikemudian hari atau diangkatan selanjutnya, bisa lebih meningkatkan untuk kapasitas jumlah peserta pelatihan, agar dimaksimal dari 48 peserta sampai 250 peserta pelatihan,” terangnya.
Hendra menjelaskan, dengan ditingkatkannya jumlah peserta pelatihan di BLK diharapkan dapat mengurangi jumlah pengangguran yang ada di Kabupaten Bekasi, sehingga nanti bisa memiliki daya saing dengan masyarakat luar yang bukan dari Kabupaten Bekasi.
“Saya berharap, Disnaker bisa mendata lembaga pelatihan kerja (LPK) yang ada di Kabupaten Bekasi, sehingga bisa diketahui berapa jumlah tenaga pemagang yang ada di perusahaan yang memakai jasa dari LPK itu, dan kami dari Komisi IV siap memfasilitasi untuk audiensi,” terangnya.
Kepala UPTD BLK Kabupaten Bekasi Ridwan, menjelaskan kunjungan Komisi VI DPRD ini untuk memonitoring peserta pelatihan tenagakerja yang sudah berjalan selama dua minggu.
“Ya, dari Komisi IV langsung meninjau sarana workshop tempat melakukan pelatihan seperti tempat belajarnya, tempat asrama untuk tidur dan sampai ke tempat mereka makan,” terangnya.
Ridwan menyampaikan, untuk tahun ini, BLK Tambun Utara sudah melaksanakan pelatihan sampai angkatan ketiga, dimana setiap angkatannya ada tiga jurusan keterampilan.
“Insya Allah di tahun 2023 nanti kita akan tambah lagi pesertanya, agar semakin banyak warga Kabupaten Bekasi yang mempunyai keahlian dan bisa mendapatkan pekerjaan,” ungkapnya.
Ridwan menyampaikan, ke depan pihaknya memprogramkan pelatihan berbasis kompetensi yang memerlukan anggaran yang cukup besar karena peserta harus menginap di asrama.
“Kalau berbasis keterampilan bisa melaksanakan kegiatan selama dua minggu dan memerlukan anggaran yang sedikit,” terangnya. (Dewi)*