Seputra News/SERANG-Diduga Ada Aliran Sesat ,Kegiatan se kelompok orang diduga mengikuti aliran sesat yang menamakan Kerajaan Ubur-ubur dan dipimpin oleh pasangan suami istri meresahkan warga Lingkungan Sayabulu, Kelurahan Serang, Kecamatan Serang, Kota Serang. Kelompok tersebut mempercayai bahwa Nabi Muhammad adalah seorang perempuan dan kalimat sahadatnya berbeda.
Kerajaan itu berada di Sayabulu, Kota Serang, Banten, dan dipimpin oleh pasangan suami istri bernama Rudi dan Aisyah.
“Sementara kami hentikan kegiatan, belum diperlukannya tindakan pengamanan. Kita akan kaji lebih dalam bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI),” kata Kapolresta Serang Ajun Komisaris Besar Komarudin, Selasa, 14/08-18).
Di rumah pasangan suami istri itu, polisi menyita catatan soal struktur organisasi Kerajaan Ubur-ubur. Kerajaan ini kerap didatangi oleh pengikutnya setiap Kamis malam atau malam Jumat hingga waktu subuh.
Pasangan suami istri itupun dikenal warga jarang bersosialisasi dan tak pernah shalat berjama’ah di Masjid ataupun Mushola dekat rumahnya yang baru ditinggalinya sekitar dua tahun.
“Mereka mengaku muslim, namun melakukan kegiatan yang tidak lazim. Contohnya mereka bilang Allah SWT memiliki makam, ini yang jelas tidak masuk akal menurut ajaran Islam,” kata Komarudin.
Pengikutnya yang mayoritas merupakan warga Jawa Timur dan Jawa Tengah itu kini diperiksa di Mapolresta Serang.
Dari keterangan sementara, Aisyah mengaku sebagai Ratu Kidul yang menganut agama Sunda Wiwitan yang mengakui Al-Qur’an dan Allah SWT.
Tak cukup sampai disitu, Aisyah mengatakan kalau Allah SWT memiliki makam menyerupai petilasan. Dia pun percaya kalau Nabi Muhammad berjenis kelamin perempuan.
Bahkan, Ka’bah pun disebutnya bukan kiblat umat muslim. Aisyah menyebutnya sebagai tempat pemujaan berhala. Ia juga menyebut Hajar Aswad di Ka’bah, Makkah, Arab Saudi, yang rutin dicium kaum muslim saat berhaji atau umrah, adalah bentuk kelamin perempuan.
“Kesimpulan kami dia bukan Islam. Dia menyebarkan atas nama Al-qur’an, ini sudah meresahkan. Kalau seperti itu Islam sudah ternodai,” kata Sekretaris MUI Kota Serang Anas Tajudin.
Selain itu, Kerajaan Ubur-ubur disebutnya bertujuan untuk mencairkan sejumlah uang yang tersimpan di berbagai bank, baik dalam dan luar negeri.
“Di luar negeri rekeningnya atas nama Maryam. Di dalam negeri atas nama Muhammad,” ujarnya.(ds)*