Seputarnews.com/
Lewat Ilmu yang Disaring Secara Daring.
PENDIDIKAN- Sebagai makhluk sosial, kita perlu berinteraksi secara langsung antar individu. Namun, malangnya pandemi covid-19 berdampak sangat berpengaruh, terutama aktivitas sosial yang terbatas.
Sementara Pemerintah menganjurkan adanya pembatasan sosial terutama pada aspek pendidikan. seluruh jenjang pendidikan TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi diharuskan menimba ilmu secara daring sesuai dengan Surat Edaran Kemendikbud Dikti No. 1 tahun 2020.
Selanjutnya bagaimana jika pendidikan di tengah pandemi ini harus terus-menerus dilakukan secara daring ?
Dalam menghadapi pandemi covid-19 banyak sekali hambatan dan dampaknya. Peserta didik cenderung jenuh dan stres termasuk orang tua murid yang berkeinginan anaknya menjadi anak yang cerdas sebagai generasi penerus pemimpin bangsa ini dimasa mendatang.
Bukan hanya pendidikan intelektual dan moral menurun bahkan dari segi percakapan bersama rekannya biasa disekolah yang biasanya mengerjakan suatu tugas pelajaran biasa ada kesempatan belajar bersama yang sudah dibagi kelompok dari Sekolah ,karena pembelajaran daring ini belum bisa dikatakan efektif dan efisien seperti pembelajaran luring.
Banyak sekali hambatan-hambatan akibat pendidikan daring seperti kendala ekonomi, jaringan internet yang kurang stabil, serta metode pembelajaran daring yang belum tentu efektif.
Pembelajaran daring ini membawa efek syok bagi peserta didik dan tenaga pendidik karena belum adanya persiapan yang matang perihal pembelajaran daring.
Berbagai masalah pendidkan yang terjadi saat ini kebanyakan guru-guru hanya memberikan soal dan materi lalu para murid mempelajari dan menjawab soal-soal tersebut sendiri atau dengan bantuan orangtua, lantas diberi nilai matematis.
Ini membuktikan bahwa pembelajaran daring hanya memberikan nilai matematis, bukan ilmu pengetahuan yang sebenarnya.
Lalu bagaimana nasib pendidikan indonesia jika sistem pendidikan pada masa pandemi covid-19 masih seperti itu ? nasib
kecerdasan anak bangsa ini bukan bergantung pada kementrian pendidikan dan kebudayaan.
Setiap individu harusnya menyadari betapa pentingnya pendidikan untuk kecerdasan intelektual dan moral.
Negara ini pernah dijajah karena belum mengenal pendidikan. Patutnya semboyan Ki Hajar Dewantara mengenai Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani dapat kita terapkan dalam pendidikan.
Memberi teladan, memberi semangat, dan saling mendorong agar tetap maju.
BACA JUGA : Kadisdik Jabar “Pembelajaran Tatap Muka Akan di Mulai 11 Januari 2021
Masalah-masalah seperti koneksi internet harusnya menjadi tanggung jawab Pemerintah Kementrian komunikasi dan informasi.
Seperti masalah ekonomi semestinya menjadi tanggung jawab pemerintah yang ditangani pihak Kementrian sosial.
Sistem pembelajaran daring memang menjadi kebijakan Pemerintah yang di tangani Kementrian pendidikan dan kebudayaan. Akan tetapi, masalah pencerdasan bangsa adalah tanggung jawab kita semua.
Dari semua permasalahan terkait anak didik dengan situasi Pandemi Covid-19 ,namun pihak pemerintah mengembalikan lagi kepada setiap orang tua wali murid, kesepakatan bersama yang di tampung oleh Dewan Sekolah masing masing, selanjutnya dilaporkan ke Dinas Pendidikan sesuai wilayahnya. (Vio)*