by

Karya Kreatif Jawa Barat 2025 KKJB, Ajang Promosi Produk Pengrajin Lokal

Seputarnews.com / KOTA BANDUNG – Peserta workshop perwakilan dari kota dan kabupaten di Jawa Barat mengapresiasi gelaran Karya Kreatif Jawa Barat (KKJB) 2025 bertajuk Sunda Karsa Fest.

Kegiatan ini digelar Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat bersama Bank Indonesia Jabar pada 17–20 Juli 2025 sebagai ajang promosi produk kriya unggulan.

Workshop yang dilaksanakan di Kantor Dekranasda Jawa Barat, Kamis (17/7/2025), menghadirkan pelaku usaha kreatif dari berbagai daerah untuk mempresentasikan produk sekaligus berbagi inspirasi pemberdayaan masyarakat melalui kriya.

Salah satu peserta, Firdilla Qonita, founder Sugar Souvenir dari Kabupaten Bandung, menampilkan produk hasil olahan sampah plastik kresek yang disulap menjadi aneka suvenir bernilai seni dan ekonomi.

“Sampah bisa menjadi kreasi bernilai tinggi. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk edukasi masyarakat soal pentingnya pemilahan sampah dan potensi pemberdayaan di baliknya,” ujar Firdilla.

Usaha yang dirintis sejak 2016 ini telah mempekerjakan 12 orang karyawan dan menggandeng 20 mitra untuk memproduksi tas belanja, pouch, sajadah travel, hingga tempat kartu identitas.

Dalam sebulan, Sugar Souvenir mampu mengolah 100 kilogram plastik kresek menjadi 20 ribu suvenir dengan omzet lebih dari Rp200 juta. Produk-produknya pun telah menembus pasar nasional dan internasional, seperti Malaysia, Singapura, hingga Amerika Serikat.

Sementara itu, Vonny Ardelya, founder Ardelya Craft dari Kota Bandung, menampilkan Batik Bros Premium bertema “Jata Tulus Rahayu”. Bros ini dibuat dari kain perca batik berpadu batu alam, logam, dan tembaga yang dirangkai menjadi aksesori bernilai seni tinggi.

“Bahan baku kami berasal dari pengrajin lokal di Garut dan Padalarang. Karya ini bukan sekadar estetika, tapi juga mengandung filosofi budaya Pasundan,” jelas Ardelya.

Baca juga:  Anggota DPRD Jabar Jajang RohanaMelaksanakan Reses II TS 2021-2022 di Kab. Bandung.

Dengan lima karyawan tetap, Ardelya Craft mampu memproduksi ratusan bros per bulan dan membukukan omzet hingga Rp200 juta. Sejak berdiri pada 2009, produknya telah menembus pasar Asia dan Eropa.

Apresiasi serupa juga datang dari Rizki, perwakilan Kabupaten Sukabumi. Ia memperkenalkan kriya dari pelepah pisang yang diolah menjadi kaligrafi, sketsa wajah, lukisan, hingga peci.

“Bahan bakunya tersedia di alam, tinggal bagaimana kita mengolahnya dengan imajinasi dan ketelitian, tinggal yang penting imajinasi kita dalam mencurahkannya kedalam sebuah karya seni,” ujar Rizki.

Usahanya telah melibatkan delapan karyawan tetap dan warga sekitar, terutama untuk memenuhi permintaan instansi dan perusahaan yang menggunakan produk ini sebagai cinderamata.

Gelaran KKJB 2025 Sunda Karsa Fest tak hanya menjadi ruang apresiasi, tetapi juga mendorong penguatan ekonomi kreatif dan pelestarian budaya lokal melalui produk-produk bernilai inovatif dan berkelanjutan.