by

Kang Emil Launching Koperasi Sekolah SMA/SMK Di Jawa Barat

Seputar News/Kaderisasi Generasi Muda Koperasi, Emil Launching Koperasi Sekolah SMA/SMK

KOTA BEKASI — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meluncurkan program Koperasi Sekolah di Harris Convention Hall, Jl. Bulevar Barat, Summarecon Bekasi, Kota Bekasi, Senin (15/10/18). Program ini sebagai bentuk kaderisasi koperasi untuk generasi muda tingkat SMA/SMK di Jawa Barat.

Untuk itu, Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, pada kesempatan ini mengajak generasi muda khususnya siswa SMA/SMK di seluruh Jawa Barat untuk menjadi anggota koperasi di sekolahnya.

“Jadi, anak-anak SMA/SMK jangan tidak jadi anggota koperasi, karena itu adalah tangga pertama menuju kesuksesan ekonomi,” kata Emil ditemui usai acara launching.

Emil meminta agar siswa sekolah Jabar jangan hanya mengejar prestasi angka semata. Banyak hal atau ilmu di luar sekolah yang bisa digali untuk meningkatkan kemampuan diri.

“Anak sekarang jangan hanya sekolah saja, ilmu di luar sekolah juga harus didapat. Ada kepemimpinan, ada ilmu digital, ada juga ilmu koperasi,” ujar Emil.

“Kalau semua ilmu yang di luar sekolah didapati, anak itu pasti akan lebih sukses, karena dia bisa jadi pemimpin, bisa jadi pebisnis yang tangguh, dan lain-lain,” sambungnya.

Emil menambahkan bahwa bisnis yang bisa dilakukan kaum milenial saat ini adalah sistem bisnis yang diterapkan oleh koperasi. Koperasi adalah kelompok bisnis bersama atau komunal yang bisa memberikan kesejahteraan secara merata.

“Kalau koperasi, semua yang mendirikan yang menjadi anggota bisa mendapatkan kesejahteraan yang merata. Tidak ada yang istimewa dari sebuah institusi bisnis kecuali yang namanya koperasi,” tutur Emil.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Ahmad Hadadi mengungkapkan, bawah tujuan adanya program Koperasi Sekolah ini untuk lebih mempopulerkan koperasi di sekolah-sekolah di Jawa Barat.

Baca juga:  Humas DPRD Jabar Klarifikasi Terkait Dugaan Kejadian Dengan ASN

“Tujuan program Koperasi Sekolah ini agar tersosialisasinya perkoperasian di sekolah-sekolah di Jawa Barat,” ungkap Ahmad Hadadi.

Sosialisasi ini mulai digelar pada 6-15 November 2018 di 60 sekolah Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II dan III. Terdiri dari 37 sekolah di Kota Bekasi, tiga sekolah di Kabupaten Bekasi, 17 sekolah di Kota Depok, dan tiga sekolah di Kota Bogor.

Untuk launching ini melibatkan sebanyak 2.000 peserta atau siswa dan 1.808 guru dan kepala sekolah. Program Koperasi Sekolah menargetkan 18.000 orang siswa dari 60 sekolah Cabang Dinas Pendidikan di Wilayah II dan III.

Secara umum di Jawa Barat sendiri ada 802 koperasi negeri yang aktif dan 16.343 unit koperasi yang bergerak di berbagai sektor.

Digitalisasi Koperasi

Emil menuturkan bahwa dunia hari ini semuanya terkoneksi dengan digital atau online. Tidak ada yang tidak terkoneksi, mulai dari kebutuhan pangan hingga kebutuhan manusia akan pakaian atau fashion bisa didapat melalui online.

Tak terkecuali roda bisnis dalam koperasi. Menurut Emil, koperasi harus bergeser dari pola atau sistem bisnis manual ke sistem online.

“Dunia semakin terkoneksi, saya titip koperasi pun hari ini harus bergeser dari manual — dari banyak biaya yang tidak perlu menggunakan sistem online. Maka Jawa Barat lima tahun ke depan akan dijadikan provinsi digital Indonesia,” ungkap Emil.

Koperasi mengajak orang untuk melakukan bisnis secara berkelompok atau komunal. Bisnis komunal ini bisa didukung dengan hadirnya teknologi digital.

“Maka di masa depan bisnis di Jawa Barat diakselerasi dengan digital,” tukas Emil. (Arm)*