Seputar News/BANDUNG — Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Malaysia segera meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan, terutama pertukaran pelajar dan transfer pengetahuan. Selain meningkatkan angka pertukaran pelajar kedua negara, kerja sama lebih lanjut juga untuk menambah kualitas dan jenis studinya.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa membahas hal tersebut pada pertemuan dengan Menteri Penasihat Pendidikan Kedutaan Besar Malaysia, Mior Harris bin Mior Harun, dengan, di Gedung Sate, Senin (13/8).
Iwa mengatakan bersama Pengarah Education Malaysia Indonesia tersebut, pihaknya berupaya membuat payung hukum dan nota kesepahaman atas kerja sama di bidang pendidikan sehingga tidak lagi bersifat parsial.
“Dari Malaysia ingin ada kerja sama, sifatnya dipayungi pemerintah daerah, sebagaimana kerja sama kita dengan Shizuoka di Jepang. Di bawah MoU supaya terfokus,” kata Iwa di usai pertemuan, Selasa,14/8/18).
Selama ini, katanya, terlaksana sejumlah program pendidikan yang dikerjakan Jabar bersama Malaysia, yakni pertukaran pelajar dan fasilitasi pendidikan warga Malaysia di Jawa Barat maupun sebaliknya.
“Ada sekitar 4.000 orang Malaysia yang bersekolah di Jawa Barat, dan ada 11 ribu orang kita di Malaysia. Ini perlu adanya perjanjian, sifatnya MoU. Di dalamnya ada rencana kerja dan aksi,” katanya.
Dalam pertemuan tersebut pun dibahas masalah bantuan kedua belah pemerintah di bidang pendidikan, khususnya untuk pertukaran pelajar. Diupayakan, katanya, setiap negara anggota Asean menjalin kerja sama pendidikan dengan negara Asean lainnya, sebelum dengan negara lain.
“Tentunya ini akan meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja sama di bidang pendidikan. Pendidikannya lebih fokus. Misalnya, kira-kira apa yang di Malaysia tidak ada dan di Jabar ada, bisa dipelajari pelajar Malaysia, juga sebaliknya,” katanya.
Iwa menuturkan selama ini sejumlah SMA dan SMK di Jabar telah aktif melakukan kerja sama pendidikan, seperti pertukaran pelajar dengan negara lain. Contohnya, SMK Tanjungsari Sumedang yang telah bekerja sama dengan Jepang.
Tidak hanya mengenai pertukaran pelajar SMA dan SMK yang kini dikelola oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, ujarnya, pihaknya pun menangani kerja sama pendidikan di tingkat perguruan tinggi. Contohnya, menjembatani Universitas Padjadjaran dengan Universitas Shizuoka di Jepang supaya terjalin pertukaran pelajar.(Arm)*