Seputarnews.com /BANDUNG, Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) DPW Jawa Barat meminta DPRD Jawa Barat turut serta dalam mendorong tumbuhnya wirausaha baru. Hal tersebut dinilai cukup efektif dalam pemulihan ekonomi maayarakat paska pandemi covid 19.
Hal tersebut terungkap dalam audiensi pengurus HIPSI Jabar dengan Komisi II DPRD Jabar di gedung DPRD Jabar, jln.Diponegoro Bandung, Senin (15/11/2021).
Dalam kesempatan ini Ketua HIPSI Jabar Dikdik Nurholik mengatakan, pihaknya siap bersinergi dengan elemen pemerintah dalam mendorong potensi ekonomi masyarakat. Khususnya bagi kalangan pesantren. Terlebih HIPSI Jabar memiliki banyak program yabg bisa disinergikan dengan pemerintah daerah.
“Selama ini kita memang selalu bersinergi dengan pemerintah daerah, seperti halnya dalam pelatihan sdm di BLK. Tentunya sinergi ini akan kita lebih optimalkan lagi,” jelas Dikdik.
Tidak hanya itu saja, lanjut Dikdik, selama ini HIPSI Jabar pun terlibat dalam suksesi pendampingan dalan program one produk one pesantren (OPOP). Bahkan HIPSI pun saat ini sedang mengembangkan potensi ekonomi yang ada disektor pertanian.
“Kita pun saat ini program di fokuskan dalam sektor pertanian. Banyak rekan yang banyak lahan pertanian, seperti pesantren punya tanah yang belum dioptimalkan. Tentunya itu bisa disinergikan dengan pemerintah daerah. Bahkan Itu menjadi program kami 5 tahun kedepan,” katanya.
Dalam mensukseskan program tersebut, lanjutnya, pihaknya berencana untuk melakukan roadshow ke setiap pesantren yang ada di Jawa Barat.
“Itu jadi program unggulan, kita akan roadshow ke 100 pesantren di jawa barat. Namun tentunya kita akan menggandeng instansi lainnya dalam mengoptimalkan program tersebut. Kita berharap DPRD Jabar pun bisa mendorong program tersebut,” jelasnya.
Menurutnya program tersebut sangat penting, terlebih iti ditujukan untul menjadi wadah pembinaan wirausaha baru di kalangan pesantren.
“Saat ini ada sekitar 5000 pesantren yang sudah siap menyambut program tersebut. Kami berharap ada 1 juta pengusaha baru dari kalangan pesantren. Tetapi untuk tahun depan kita targetkan ada 1000 pengusaha baru yang lahir dari program tersebut. Tentunya itu perlu dorongan semua pihak termasuk penganggaran dari DPRD Jabar,” ungkapnya
Ketua Komisi II DPRD Jabar Rahmat Hidayat Jati mengapresiasi kinerja dari HIPSI Jabar yang bisa mendorong perekonomian masyarakat secara mandiri. Pihaknya berharap HIPSI Jabar bisa lebih mendorong perekonomian masyarakat, khususnya dalam pemulihan ekonomi paska pandemi.
“Tentunya program program HIPSI Jabar bisa disinergikan dengan mitra DPRD Jabar. Apalagi ini sangat potensial dalam mendorong perekonomian masyarakat. Dalam hal ini digitalisasi usaha harus lebih didorong lagi,” jelasnya.
Hal senada pun diungkapkan Sekretaris Komisi ll DPRD Jabar Yunandar Eka Perwira. Dikatakannya banyak program yang bisa disinergikan. Terlebih program yang ada di HIPSI pun relevan dengan tupoksi Komisi II DPRD Jabar.
“Kewirausahaan memang menjadi perhatian kita, tentunya itu bisa disinergikan, begitu juga dengan digitalisasi usaha, seperti halnya warung grosir aplikasi digital dengan modal dari KUR ini sangat bagus. Semua usaha harus disingkronkan dengan digital, baik untuk pemasaran maupun transaksi,” jelasnya.
Bahkan saat ini pihaknya pun saat ini tengah menjalin kerjaasama dengan duta besar alzajair terkait potensi ekonomi yang ada di Jawa Barat. Sehingga nantinya bisa dihubungkan dengan para pelaku usaha yang ada di HIPSI.
“Tentunya dengan kerjasama ini, produk produk unggulan Jawa Barat bisa di pasarkan disana, apalagi itu produk pesantren karena tulisan produknya harus berbahasa arab dan kalangan pesantren lah yang memiliki potensi besar untuk menggarap itu,” pungkasnya