Seputar News/ BANDUNG Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menawarkan peluang investasi untuk kawasan Aerocity Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati, Kabupaten Majalengka, pada pengusaha asal Prancis. Aerocity Kertajati sendiri ke depannya diyakini akan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi baru, khususnya dibagian utara Jawa Barat.
Peluang investasi tersebut ditawarkan langsung Ahmad Heryawan, saat menerima kunjungan Duta Besar Prancis Jean Charles Berthonnet, dan para delegasi dan pengusaha asal Prancis di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (20/10/2017).
”Secara umum kerja sama ekonomi. Selain mereka menawarkan juga pada kita, saya juga tawarkan peluang lain Aerocity (BIJB) yang luas. Luasnya kan ini dua kali lipat dari bandara,” kata Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan.
Aerocity Kertajati yang menjadi penggerak ekonomi baru di Jawa Barat akan berdiri diatas lahan 3.480 hektare. Aerocity ke depannya akan menciptakan iklim bisnis untuk merangsang ekonomi lokal di sana. Pasalnya kawasan Aerocity yang akan dibangun akan menggarap banyak potensi seperti aerospace park, logistic park, area hospitality seperti hotel serta klaster untuk area residensial.
Untuk logistic park, area yang sudah diplot seluas 400 hektare ini nantinya akan menjadi kawasan bisnis pesawat. Lainnya diarea hospitality, PT BIJB akan membangun asrama haji dan umroh. Sebab, ditahun pertama beroperasi atau pada 2018 nanti PT BIJB memproyeksikan untuk bisa memberangkat jamaah calon haji dan umroh.
Aher menambahkan, untuk tahap satu yang fokus pada pengembangan bandara akan rampung pada 2018 dan diresmikan langsung Presiden Jokowi. Rencana soft launching dilakukan quartal 1 ini dan Grand launching dilakukan pertengahan 2018.
”Insya Allah tahap satu bandara akan diresmikan Presiden (Jokowi), tahap dua dan tahap tiga masih panjang,” jelasnya. Tahap dua ini difokuskan pada Kertajati Aerocity, dan tahap tiga akan terkonsentrasi pada pertumbuhan Kertajati sebagai aerotropolis.
Dia mengaku, untuk mengembangkan kawasan Aerocity tersebut butuh menggaet banyak investor. Sehingga penjajakan kerja sama strategis penting dilakukan secara simultan. “Karena Aerocity ini akan sangat luas,” ucapnya.
Selain Aerocity yang menjadi daya tawar Pemprov Jabar, Aher juga memberitahukan berbagai sektor potensial seperti pendidikan hingga pengembangan pariwisata. Geopark Ciletuh-Pelabuhan Ratu yang saat ini sedang dikembangkan dan sedang dalam penilaian untuk menjadi Unesco Global Geopark (UGG) menjadi pariwisata unggulan yang bisa dikerjasamakan.
Dubes Perancis untuk Indonesia Jean Charles Berthonnet mengaku telah mendengar berbagai peluang investasi di Jabar. Dia juga telah mengetahui adanya proyek pembangunan BIJB yang membutuhkan banyak investor.
“Kami menerima semua paparan terkait peluang investasi di Jabar. Kami juga diinfokan soal BIJB,” kata Jean di tempat sama. Dia berharap dengan adanya pertemuan ini meningkatkan minat pengusaha Perancis untuk berinvestasi di Jabar.
(Dani)*