Seputar News/Jakarta – Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, di Nusa Tenggara Barat (NTB) masih terjadi gempa susulan. Gempa berkekuatan 6,4 skala richter sempat mengguncang Lombok pada Minggu 29 Juli 2018.
“Gempa susulan terus berlangsung, sampai tadi pagi sebanyak 276 kali gempa susulan, dengan intensitas kecil, ini wajar. Lempeng atau sesar akan lepaskan energinya, yang kita kenal dengan gempa dengan intensitas lebih kecil,” kata Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Selasa 31/7/2018).
Masyarakat Diminta Tak Mudah Percaya Hoaks Seputar Gempa Lombok
Lahir Bersamaan dengan Gempa Lombok, Sang Bayi Dinamakan Tegar
Pemerintah Beri Rp 50 Juta untuk Perbaikan Rumah Rusak Akibat Gempa Lombok
Kendati demikian, dirinya pun memastikan gempa tersebut tak akan berdampak hingga sampai terjadinya Tsunami. Karena timbulnya tsunami jika gempa berkekutan mulai dari 7 skala richter hingga lebih.
“Gempa dipicu karena sesar naik Flores yang memanjang dari laut Arafuru sampe Selat Bali. Mengapa tidak membangkitkan tsunami? Tsunami akan diaktivasi oleh BMKG ketika gempa di atas 7 skala richter kedalaman kurang dari 20 km dan berada di laut terutama di daerah. Gempa kemarin tidak menyebabkan tsunami,” .