by

Dinkes Pasang Target Sesuai Acuan Kemenkes

Seputarnews.com / CIKARANG PUSAT – Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi menyambut dan turut mensukseskan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Tahun 2022 dengan memasang target sesuai acauan Kementerian Kesehatan RI.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bekasi, Masrikoh mengatakan BIAN Tahun 2022 merupakan upaya pemerintah mengajak ibu pemilik balita melindungi anaknya dari penyakit menular sekaligus memberikan pemahaman mengenai penanganan bagi anak balita pasca imunisasi.

“Dalam pelaksanaan BIAN di Kabupaten Bekasi ini, pastinya para ibu akan diberikan pengertian tentang bagaimana menatalaksana anak balitanya yang telah diberikan imunisasi, supaya anak tetap sehat,” ujar Masrikoh di kantornya pada Rabu, (03/08/2022).

Dia menerangkan pendamping imunisasi juga akan melakukan pengawalan apabila ada anak Balita yang setelah diimunisasi mengalami dampak seperti demam atau sejenisnya.

“Bila terjadi demam, pada balita yang telah divaksin mohon diinformasikan, kemudian nanti akan diberikan obat penurun panas atau paracetamol dan sejenisnya. Bila terjadi sesuatu yang berbeda dari sebelumnya segera laporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi atau ke puskesmas terdekat tempat pelaksanaan imunisasi,” tuturnya.

Mengenai target pelaksanaan BIAN Tahun 2022 in, Ia sampaikan mengacu kepada target yang telah ditetapkan oleh Kemenkes RI. Untuk Imunisasi Campak-rubella untuk anak 9-59 bulan ditetapkan 95 Persen dan untuk imunisasi terusan atau kejar bagi anak 12-59 bulan, ditetapkan 80 Persen terhitung mulai Agustus sampai September 2022.

Dia berharap pelaksanaan BIAN di Kabupaten Bekasi yang diselenggarakan di tiap Puskesmas, Paud dan tempat lainnya yang sudah ditetapkan dapat berjalan sukses dengan mencapai target yang ditentukan Kemenkes RI.

“Semoga tidak terjadi KIPI bagi para Balita, petugas yang memberikan pelayanan diberikan kesehatan supaya bisa memberikan pelayanan maksimal. Semoga semua yang bekerjasama dalam pelaksanaan BIAN bisa saling mendukung, baik kepala desa, kader PKK atau petugas kesehatan lainnya,” tandasnya.(Dwi)*