Seputar News/BANDUNG – Sebanyak 2.134 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemda Provinsi Jawa Barat melaksanakan qurban tahun ini. Jumlah ini tidak termasuk para pengawas dan guru.
Pemotongan hewan qurban dilakukan melalui Baznas Provinsi Jawa Barat dan OPD masing-masing. Namun, ada juga ASN yang melaksanakan qurban di kediaman pribadi atau kampung halamannya. Jumlah hewan qurban yang terdata diantaranya 374 ekor sapi dan 1.018 ekor domba.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa menilai, penyebaran hewan qurban yang berasal dari ASN Jawa Barat ini relatif merata dan meningkat dibanding tahun sebelumnya. Terlebih pendistribusiannya dilakukan hingga wilayah Jawa Barat Selatan.
“Dalam qurban tahun ini relatif sangat merata tetapi juga meningkat. Jadi di wilayah Pameungpeuk, Ciamis, khususnya di Jabar Selatan, sehingga dengan demikian manfaatnya Insyaallah akan jadi banyak karena yang menikmati jauh lebih banyak,” ungkap Iwa usai penyerahan hewan qurban di Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat, Jl. Asia-Afrika Kota Bandung, Rabu (22/8/18).
Usai melaksanakan Shalat Ied di Lapangan Gasibu Kota Bandung, Iwa langsung menuju Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat. Di sini Iwa menyerahkan hewan qurban atas nama Presiden RI Joko Widodo berupa sapi limosin seberat 841 kg kepada Wakil Ketua DKM Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat Deddy Rokhaedie. Selain itu, Plt. Kepala Biro Pelayanan dan Pengembangan Sosial yang juga Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Jawa Barat, Sonny Samsu Adisudarma juga menyerahkan hewan qurban atas nama Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Barat.
Sementara itu, pada pelaksanaan Shalat Iduladha 1439 Hijriah/2018 Masehi Tingkat Provinsi Jawa Barat yang digelar di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Rabu (22/8/2018) atau 10 Dzulhijjah 1439 H, mewakili Pj. Gubernur Jawa Barat H. Mochamad Iriawan, Sekda Iwa mengucapkan Selamat Iduladha 1439 Hijriah untuk seluruh masyarakat Jawa Barat yang merayakan.
“Saya sampaikan permohonan maaf dari Bapak Pj. Gubernur Jawa Barat karena tidak bisa hadir langsung di tengah-tengah bapak/ibu dan hadirin sekalian. Sehubungan beliau (Pj. Gubernur Jawa Barat) beserta istri harus mendampingi Bapak Presiden Republik Indonesia beserta Ibu Negara yang melaksanakan Shalat Iduladha di Kabupaten Bogor,” tutur Iwa dalam sambutannya sebelum Shalat Ied.
“Untuk itu, atas nama pribadi dan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, saya mengucapkan selamat Hari Raya Iduladha 1439 Hijriah,” sambungnya.
Hari Raya Iduladha atau dikenal juga dengan Hari Raya Agung, kata Iwa, karena bertepatan dengan ibadah besar dan monumental bagi umat Islam, yaitu ibadah haji dan qurban.
“Untuk itu, pada kesempatan yang berbahagia ini. Saya mengajak hadirin untuk medoakan seluruh jamaah haji khususnya yang berasal dari Jawa Barat agar senantiasa diberikan kelancaran dalam pelaksanaan seluruh rangkaian ibadah di Tanah Suci dengan meraih predikat haji mabrur dan mabrurah,” harap Iwa.
Pada kesempatan ini, Iwa juga menghimbau agar proses penyembelihan dan pendistribusian hewan qurban agar dilaksanakan dengan tertib dan lancar. “Aspek keabsahan secara Syariah sejatinya mampu disempurnakan dengan tetap menjunjung tinggi aspek kebersihan dan kesehatan, sehingga baik yang berqurban maupun yang menerima sama-sama memperoleh ketenangan lahir dan bathin,” imbuhnya.
Iduladha Martabat Kaum Dhuafa
Bertindak sebagai Khotib pada Shalat Iduladha 1439 Hijriah Tingkat Provinsi Jawa Barat kali ini, yaitu Prof. Dr. KH. T Fuad Wahab, M.A. dan Imam oleh KH. Cecep Abdullah Syahid, M.Pd.I. Tema khutbah yaitu “Meneguhkan Spirit Iduladha Memartabatkan Kaum Dhuafa”.
Dalam Islam, hari raya termasuk Iduladha mengandung dua nilai, yaitu Nilai Rabbani dan Nilai Insani. Nilai Rabbani, yaitu hari raya kaum Muslimin yang dimulai dengan takbir mengagungkan nama Allah dan shalat, tidak menyambut, mengelu-elukan sesama makhluk atau merayakannya dengan perbuatan tercela.
Sementara Nilai Insani, menurut Fuad, dalam Iduladha ada daging qurban yang semua ini mengandung nilai Insani kemanusiaan, kepedulian bagi dhuafa, fuqara, dan musakin.
“Dalam qurban ada kepedulian pada sesama terutama dhuafa, fuqara, dan masakin, sehingga bagi orang yang mampu dan tidak berqurban, Rasulullah mengancam hendaknya tidak mendekati mushola kami,” ujar Fuad dalam ceramahnya.
Selain itu, Fuad juga mengatakan bahwa pada bulan Dzulhijjah ini ada dua hal besar yang perlu kita renungkan dan hayati bersama secara mendalam, yaitu peristiwa haji dan penyembelihan hewan qurban. Kedua peristiwa ini erat kaitannya dengan Abul Anbiya, bapaknya para Nabi, yaitu Nabi Ibrahim AS dan kaumnya.
“Ada suri teladan yang baik pada diri Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya,” kata Fuad.
Lebih lanjut, Fuad menjelaskan bahwa naluri ketuhanan dan fitrah keagamaan Ibrahim yang digabung dengan kecerdasan berpikir logis, membuatnya mengingkari berhala sembahan orang tuanya dan kaumnya.
Nabi Ibrahim juga adalah penyeru pertama ibadah haji, sebagaimana dalam firman Allah Quran Surat (QS) Al Haj ayat 27. “Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki atau mengendarai setiap unta yang kurus. Mereka datang dari segenap penjuru yang jauh” (QS Al Haj:27).
“Ini janji Allah pasti benar dan ternyata terbukti. Jemaah haji bukan berkurang malah terus bertambah. Peminat dari Indonesia bahkan harus antri bertahun-tahun. Maha Benar Allah dengan janji-janjinya,” pungkas Fuad.(Arm)*