by

Wagub Jabar Di tujukan Untuk Warga Jabar Yang Punya Masalah Sosial Agar Melapor Kepada Pemerintahan Setempat

Seputarnews.com/ KAB. CIAMIS — Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengunjungi salah satu desa di Kecamatan Pacariman, Kabupaten Ciamis, Sabtu (13/7/19). Di sana, Uu meninjau salah satu rumah warga yang kondisinya sudah tidak layak huni.

Sebelumnya, Uu mendapatkan laporan dari media sosial via akun pribadi miliknya. Ada salah satu warga, yakni seorang ibu dengan empat anak bernama Dati di Dusun Sambung Jaya RT 11 RW 05, Desa Sukahurip, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, yang tinggal di rumah dengan kondisi tidak layak huni.

Di sela kunjungan kerja di Kabupaten Pangandaran bersama Gubernur Ridwan Kamil untuk membuka Festival Layang-Layang Internasional dan meresmikan program Bank Sampah “SAHATE” Memilah Sampah Menabung Emas, Uu pun meninjau secara langsung kondisi rumah tersebut.

Di sambut Kepala Desa Sukahurip dan Camat Pamarican, Uu langsung melihat rumah itu. Kondisinya memang memperihatinkan, beratap genting yang sudah lapuk dengan dinding bilik, rumah Dati ini memang sudah dimakan usia. Ada kekhawatiran rumah tersebut bisa saja roboh apabila diterjang angin kencang atau hujan deras.

Apalagi, Desa Sukahurip pernah menjadi salah satu desa terdampak gempa beberapa waktu lalu, sehingga bencana tersebut memperparah kondisi rumah Dati. Uu menyebut kehadirannya di Desa Sukahurip sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada warganya.

“Kami Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat selalu berusaha hadir di saat masyarakat membutuhkan. Termasuk untuk solusi bantuan korban gempa, memang tidak hanya di sini, tapi ada di tempat-tempat lain juga,” katanya.

Uu pun meminta kepada warga atau aparat pemerintah setempat agar berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan atau pemerintah daerah kabupaten/kota, apabila menemukan masalah sosial seperti apa yang dialami Dati. Apabila ada laporan warga, sebisa mungkin pemerintah akan mencari solusinya. Terlebih saat ini Pemdaprov Jawa Barat memiliki program Jabar Quick Respon (JQR).

Baca juga:  DPRD Jabar Kritik Keras Soal Bandara Kertajari "Bukan Prasasti Tapi Harus Jadi Solusi Perekonomian di Jabar"

“Tinggal berkomunikasi dengan pemerintah setempat nanti komunikasi dengan kami (Pemdaprov Jabar), Insyaallah ada solusi,” ujar Uu.

“Kemudian, kalau pun tidak (ada solusi), nanti didorong adanya (keterlibatan) Jabar Quick Respon. Dengan JQR, Insyaallah kami sesuai dengan kemampuan akan memberikan perhatian,” lanjutnya.

Uu mengaku, kegiatan seperti ini dia lakukan sebagai upaya agar masyarakat bisa merasakan kehadiran negara di wilayahnya.

“Handphone saya nyala terus. Kalau pun ada informasi melalui media sosial ataupun ada masyarakat yang menyampaikan tentang keluhan yang kiranya bisa ditindaklanjuti disaat kegiatan saya, kenapa tidak,” ucapnya.

“Jadi, dengan begitu masyarakat bisa merasakan kehadiran kami selaku pemerintah yang ada di wilayah Jawa Barat,” tutupnya.