Seputarnews.com/ LEMBANG, – Dansektor 22 Citarum Harum, merilis mengurangi pencemaran seluruh sungai yang membentang sepanjang Kota Lembang hingga Sungai Citarum melalui Kota Bandung, dari kotoran tinja manusia dan kotoran hewan juga limbah lainnya.
Kotoran tinja manusia dan kotoran hewan sangat dominan mencemari sungai, utamaya adalah Sungai Cikapundung dan Sungai Cibeureum yang berhulu di Lembang, bermuara di Sungai Citarum, membentang panjang di Kota Bandung. Minggu (7-07-2019)
Upaya mengurangi pencemaran tersebut oleh Dansektor 22 Citarum Harum (Kol. Inf. Asep Rahman Taufiq) di Kota Bandung telah dibangun puluhan Ipal Tinja Komunal dan masif di bangun di tempat lainnya pada lingkungan bantaran sungai dimana masyarakat belum memiliki jamban sehat.
Rapat Pembangunan Tritmen, Oleh Kapt. CBa. Adang Kuswara, Kades Suntenjaya dan CV. Dilaga (Dude)
Pembangunan Tritmen Kotoran Hewan (Kohe) di Kp. Cikapundung Rt.03 Rw.13 Desa Suntenjaya merupakan bantuan dari Diskimrum KBB bentuk pendukungan pada Satgas Citarum Harum Sektor 22 Subsektor 16/ Lembang.
Pembangunan tritmen ini dimulai sejak tgl 2-7-2019, berawal dengan perapihan dan persiapan lahan, selanjutnya hari sabtu (6-7-19) mulai pembangunan bak utama berukuran 6 x 6 m, tiap 2 meter dikasih sekat.
CV. Dilaga (pemborong) menggarap pembangunan Tritmen Kohe, dari lahan seluas 700 m yang digunakan untuk tritmen 6 x 6 x 2 (m), bak tersebut di skat tiap 2 meternya jadi 3 bak. yang melibatkan 4 orang pekerja
Kapt. CBa. Adang Kuswara (Dansub 16-22) menyampaikan pada tim awak media kelompok 8, “Masalah yang dihadapi kohe selama ini belum ditangani secara tuntas oleh pemerintah, sehingga menjadi pencemaran terhadap air sungai padahal air tersebut diminum oleh 36juta masyarakat Kota Bandung dan Jakarta” Kata Adang, lembang 7/07/2019.
“Dari Dinas Kimrum KBB bersama Sektor 22 Sub 16 lembang dan PTPN VIII, membangun tritmen Kohe yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan pencemaran air sungai, khususnya Sungai Cikapundung yang mengalir di Rt.03 Rw.13 Desa Suntenjaya diakibatkan oleh kotoran sapi,” imbuh Adang.
Upaya kuat oleh Kol. Inf. Asep Rahman Taufik untuk pencegahan pencemaran sungai, khusus dari pencemaran Kotoran Hewan dari Kota Lembang (sebagai hulu sungai) menyebar ke mana-mana melalui aliran sungai, Komandan yang satu ini dor to dor ke tiap kepala daerah, baik ke Bupati Bandung Barat (KBB) maupun Walkot Bandung dan Bupati Bandung.
Persuasif oleh Dansektor 22, secara perlahan menuai angin segar, walaupun belum maksimal, utamanya dari Pem KBB, sebagai pelaku utama dalam pencemaran kohe ke sungai sangat banyak, yaitu satu ekor sapi mengeluarkan kohe nya 25kg perhari, dikalikan ribuan sapi di Kota Lembang, yang terkelola oleh Pem KBB baru 20% maka 80% nya dibuang ke Sungai Cikapundung dan Sungai Cibeurem.