Seputarnews.com/JAKARTA-Namun juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Andre Rosiade menegaskan dan menyangkal dengan berita Gosif tentang Joko Widodo mengajak Prabowo menjati Wantimpres 2019.
Sampai saat ini belum ada pembicaraan yang dilakukan oleh Prabowo dengan Jokowi soal bagi-bagi jabatan, termasuk posisi Wantimpres.
“Belum ada deal soal Wantimpres atau Menteri. Pak Prabowo masih fokus di MK sampai 27 Juni besok,” tegas Andre yang juga Wakil Sekjen Partai Gerindra itu kepadaCNNIndonesia.com direlease Seputarnews.com.
Menurut Andre, tidak ada satupun pimpinan Partai Gerindra, termasuk Prabowo yang datang menemui Jokowi ataupun pewakilannya untuk membahas kesepakatan jabatan politik di pemerintahan. Ia pun menyindir manuver Wasekjen PAN Faldo yang lebih banyak mencari sensansi belakangan ini.
“Faldo itu cari sensasi saja. Dia asal bunyi (asbun) dan nyinyir buat nambah subscriber Youtube saja. Kalau berani suruh buka-bukaan, pimpinan PAN datang ke Jokowi minta apa? Pimpinan Gerindra tidak ada yang datang minta-minta jabatan,” kata Andre.
Atas dasar itu, Andre meminta PAN tidak usah mencampuri urusan ‘dapur’ Partai Gerindra. Andre memastikan Prabowo pasti akan menemui Jokowi usai putusan MK diumumkan pada Kamis (27/6) mendatang.
“Pertemuan itu juga silaturrahmi, bukan minta-minta jabatan,” tegas Andre.
Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengaku pihaknya sudah banyak mendengar informasi soal kompromi yang dilakukan kubu Prabowo dengan Jokowi. Namun, Ferdinand mengatakan belum mengatahui secara rinci kesepakatan yang dihasilkan dari kompromi tersebut.
“Kami mendengar kompromi itu. Tapi itu hak Partai Gerindra untuk melakukan kesepakatan dengan pihak Jokowi,” kata Ferdinand kepada Seputarnews.com hasil release ini hari.
Ferdinand berharap pendukung Prabowo-Sandi tidak kecewa jika benar posisi Wantimpres disepakati oleh Prabowo. Ferdinand berharap para pendukung Ketua Umum Partai Gerindra itu tak marah dengan Prabowo sebagaimana mereka marah dengan Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhir-akhir ini.
“Intinya Partai Demokrat belum melakukan kompromi dengan pak Jokowi,” pungkas Ferdinand.(arm)*