by

Ketua TP. PKK Prov Jabar “Gerakan Jabar Menuju Zero Stunting 2023”

Seputar News/

Cegah Stunting, Jabar Akan Gelar Kampanye Zero Stunting 2023
KAB. CIANJUR — Sebagai bentuk komitmen untuk mencegah dan menangani kasus stunting (tumbuh kerdil), Pemda Provinsi Jawa Barat akan menggelar kampanye “Gerakan Jabar Menuju Zero Stunting 2023” pada 18 November di Lapangan Gasibu Kota Bandung.
Hal ini diungkapkan Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barar Atalia Praratya saat menghadiri pelatihan Duta Pencegahan Stunting di Gedung Serbaguna Assakinah, Sawah Gede, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Kamis (8/11/18).
Atalia berharap melalui kampanye ini, dalam lima tahun mendatang Jawa Barat akan terbebas dari kasus stunting, sehingga Jabar zero stunting akan terwujud.
“Mudah-mudahan akan lebih banyak masyarakat terwawaskan. Mereka akan mampu untuk kemudian menjaga keberlanjutan dari kehidupan anak-anak mereka di kemudian hari,” kata Atalia ditemui usai pembukaan acara pelatihan tersebut.
Angka stunting di Jawa Barat sendiri mencapai 29,2% atau 2,7 juta balita termasuk di delapan kabupaten/kota yang memiliki prevalensi stunting masih tinggi. Diantaranya Kabupaten Garut (43,2%), Kabupaten Sukabumi (37,6%), Kabupaten Cianjur (35,7%), Kabupaten Tasikmalaya (33,3%), Kabupaten Bandung Barat (34,2%), Kota Tasikmalaya (33,2%), Kabupaten Majalengka (30,2%), dan Kabupaten Purwakarta (30,1%). Secara nasional angka stunting ada di sekitar 32%.
Lebih lanjut, Atalia menambahkan bahwa sesungguhnya Pemda Provinsi Jawa Barat telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi stunting. Seperti Dinas Kesehatan Prov. Jawa Barat melaksanakan pendampingan kesehatan maternal neonatal dan bimtek peningkatan gizi masyarakat. Sementara BKKBN Jawa Barat, pencegahan stunting dilakukan dengan mengoptimalkan program 1000 hari pertama kehidupan dan pembinaan di kelompok Bina Keluarga Balita (BKB).
Selain itu, program dari DPMD Jawa Barat yakni kegiatan posyandu dan sarjana pendamping desa. Tak ketinggalan PKK Jabar pun melaksanakan pembinaan gizi masyarakat, sosialisasi PHBS dan penguatan posyandu.
“Kemudian yang paling penting adalah kita bekerjasama, kita bersinergi dengan dinas terkait. Karena ternyata dinas-dinas banyak sekali yang terlibat,” ujar Atalia.
“Jadi, kalau dari 27 kementerian ternyata 23 ada keterkaitan dengan stunting ini. Termasuk di Pemerintah Provinsi Jawa Barat termasuk PKK di dalamnya, kami bekerjasama untuk pencegahan stunting ini,” tambahnya.
Pencegahan stunting bisa dilakukan dengan tiga hal, yaitu pemberian pola makan, pola asuh, dan sanitasi yang baik kepada anak. Pemberian pola makan dengan memberikan setengah piring sayur dan buah. Setengah piring lagi makanan pokok berupa karbohidrat dan lauk pauk yang mengandung protein hewani dan nabati.
Para orang tua pun dituntut memberikan sanitasi yang memadai agar anak terbebas dari cacing. Hal ini bisa dilakukan melalui penyediaan air bersih, jamban sehat dan bersih, serta cuci tangan memakai sabun dan air mengalir.
Sementara sejak usia dini, pencegahan stunting juga bisa melalui pemberian asi, seperti inisiasi menyusui dini, pemberian asi eksklusif sampai usai enam bulan, imunisasi, pemberian makanan pendamping asi usia enam sampai dua tahun, serta pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pelatihan Duta Stunting
Kabupaten Cianjur menjadi daerah pertama di Jawa Barat yang menggelar Pelatihan Duta Pencegahan Stuting. Pelatihan ini mengambil Tema: “Membentuk Generasi Unggul Terbebas dari Stunting Melalui Pengasuhan Berbasis Karakter” pada 8-9 November 2018 di Gedung Assakinah Kabupaten Cianjur.
Pelatihan ini sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam memerangi stunting melalui Kantor Staf Kepresidenan. Turut hadir dalam pelatihan yang diikuti sekitar 500 kader posyandu, bidan desa, kader PKK, petugas promosi kesehatan, dan tenaga gizi dari seluruh Kabupaen Cianjur ini, yaitu Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Kantor Staf Presiden Brian Sriprahastuti dan narasumber yaitu pendiri Indonesia Heritage Foundation Ratna Megawangi, Ketua Pembina Sentra Laktasi Indonesia Utami Rusli, dan Duta Stunting Jawa Barat.
Untuk tahun ini, Cianjur menjadi salah satu dari 100 daerah yang mendapat prioritas dalam pencegahan stunting di Indonesia. Untuk itu, ada 10 desa prioritas di Kabupaten Cianjur yang mendapat penanganan stunting.
“Harapannya kegiatan (pelatihan) hari ini mampu untuk mendorong teman-teman di kewilayahan lainnya untuk melakukan hal yang sama. Karena di Cianjur ini — Alhamdulillah yang pertama di Jawa Barat untuk pelaksanaan terkait dengan persiapan duta stunting,” harapnya.(arm)*