Seputar News/ KAB BOGOR – Menindaklanjuti aspirasi warga Parung Panjang Kabupaten Bogor yang meminta solusi Gubernur Jawa Barat terkait permasalahan tambang tiga hari lalu melalui akun media sosial, Gubernur Ridwan Kamil langsung meresponnya.
Didampingi ASDA II dan Kadishub Jabar, Emil, sapaan akrabnya, langsung mendatangi dan berdialog mendengarkan aspirasi warga perwakilan dari Parung Panjang, Rumpin, Gunung Sindur, Cigudeg dan daerah lainnya yang terkena dampak buruk penambangan batu dan pasir. Wakil dari pengusaha dan asosiasi transporter pun turut hadir pada pertemuan yang digelar di halaman SMK BPM Parung Panjang itu, Selasa (25/9/18). Sebelum berdialog Emil bersama rombongan meninjau terlebih dulu jalur di sepanjang pertambangan tersebut.
“Tadi saya sengaja mencoba jalur itu, mobil saya sampai terjepit diantara truk-truk besar dan ga bisa maju,” kata Emil.
Dalam dialog, Emil menuturkan sudah memetakan semua permasalahannya. Kebijakan prioritas yang akan dilakukannya dalam waktu tujuh hari ke depan adalah memanggil seluruh pimpinan perusahaan tambang ke Gedung Sate. Dalam pertemuan itu akan dibahas mengenai keseimbangan solusi termasuk jam operasional truk.
“Saya sudah cermati ada lima problem yang saya catat. Saya tidak bisa ambil keputusan langsung hari ini tapi akan dibawa dulu ke Gedung Sate. Untuk pertama akan saya panggil dulu semua pengusaha tambang ke Bandung,” tutur Emil.
Dalam diskusi tersebut, Emil pun menyampaikan gagasannya bahwa pihaknya akan meregistrasi ulang perizinan tambang untuk semua perusahaan tambang di wilayah itu. Pada registrasi tersebut akan ditambahkan pasal-pasal yang lebih adil bagi semua pihak.
“Kami akan muat pasal-pasal yang lebih adil ya, terkait dampak lingkungan, harus punya parkir yang luas agar tidak memakan jalan, terkait truk harus keadaan bersih sebelum beroperasi,” terangnya.
Warga pun antusias ketika Emil mengatakan akan mewujudkan jalur khusus tambang sesuai aspirasi warga. Jalur tambang ini akan langsung menuju Tangerang tanpa melintasi pemukiman warga.
“Ya kita akan prioritaskan jalan tambang langsung menuju Tangerang,” katanya.
Untuk langkah awal Emil akan menghitung terlebih dulu biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan jalur tambang tersebut. Menurutnya akan ada dua pembiayaan yaitu pembebasan lahan dan pembetonan atau pengaspalan jalan. Tak hanya mengandalkan biaya dari APBD, Emil meminta semua perusahaan tambang berkontribusi mewujudkan jalur khusus itu.
“Kami akan menghitung dalam dua minggu kedepan berapa biaya yang diperlukan untuk jalur tambang. Pihak perusahaan pun harus turut berkontribusi,” ujarnya.
Warga Parung Panjang dan sekitarnya memang sudah lama mengeluhkan dampak negatif dari penambangan tersebut. Setiap harinya ada ratusan truk bertonase besar melintasi pemukimannya. Bahkan 70 persen warga terkena penyakit ISPA hingga TB akibat dari polusi yang ditimbulkan. Selama 2 bulan kebelakang pun telah terjadi kecelakaan sampai merenggut nyawa 3 warga akibat tertabrak truk tambang.
“Saya akan kembali lagi kesini untuk memberikan solusinya, sementara akan dibahas dulu di provinsi. Parung Panjang ini kecamatan pertama yang saya kunjungi secara serius dan akan kami prioritaskan sampai selesai. Ini hasil curhatan warga di instagram saya,” ungkap Emil.
Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Bogor, Egi Gunadi yang mewakili warganya mengatakan, kedatangan Gubernur Ridwan Kamil ke Parung Panjang memberi sebuah harapan baru untuk menyelesaikan permasalahan tambang di wilayah Rumpin, Parung Panjang, Cigudeg dan Gunung Sindur.
“Belum sebulan dilantik jadi Gubernur sudah meninjau kesini. Ini memberikan sebuah harapan baru untuk menuntaskan masalah dampak pertambangan disini,” kata Egi.
Menurutnya, saat ini tidak tepat mencari siapa yang salah dalam permasalahan tersebut. Namun kini adalah saat yang tepat untuk bersama-sama mencari solusinya.
“Saya ingin solusi dua sisi yaitu usaha jalan, rakyat selamat. Saya harap semua kompak, kita akan berjuang terus sampai ada solusi yang nyata,” ujarnya.(Arm*)