Berita Seputar /
BANDUNG – Kepemimpinan pasangan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum telah memulai hari ke 100 sejak dilantik pada 5 September 2018 lalu.
Dalam politik demokrasi saat ini ada tradisi baru yang sebetulnya tidak ada dalam aturan adalah program 100 hari kerja.
Dalam program rutin Pemprov Jabar yaitu Jabar Punya Informasi (Japri) yang kali ini mengangkat tema eksposisi dan pameran 100 hari kerja, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan dalam kurun waktu 3 bulan pelaksanaannya sebanyak 17 program telah dilakukan sebagai penggalan dari optimisme pembangunan Jabar.
“100 hari sudah selesai, ada 17 program yang sudah kami tunjukkan sebagai penggalan-penggalan optimisme,” kata Gubernur yang saat itu didampingi Wagub Uu Ruzhanul Ulum dan Atalia Praratya, di Gedung Sate, Jumat (28/12/18).
Namun, menurut Emil, sapaan akrabnya, berhasilnya tidak bisa diperoleh dalam kurun waktu 100 hari. Namun, masyarakat Jawa Barat bisa melihat bagaimana caranya melakukan perubahan dengan sebuah karya.
“Ini terus terang tidak mudah karena apa yang diperlihatkan seolah-olah janji-janji saat kampanye bisa selesai dalam 100 hari karana pembangunan itu ada prosedur yaitu direncanakan, dianggarkan, dieksekusi dan dievaluasi semua kalimat itu butuh minimal satu tahun. Tapi minimal masyarakat Jabar bisa melihat bahwa kami serius membawa perubahan dengan cara baru,” ungkap Emil.
17 program yang kini sudah berjalan bahkan diantaranya dijadikan percontohan di Indonesia yaitu, Jabar Quick Response, Ulama Juara, Satu Desa Satu Hafidz, Layad Rawat, Ngabring ka Sakola, Kredit Mesra, Jabar Masagi, Jabar Saber Hoaks, Desa Digital, One Pesantren One Product, Maghrib Mengaji, Street Library Kolecer – Candil, Sekoper Cinta, Gurilaps.com, One Village One Company dan hibah bus pariwisata. Terakhir Kopdar GWPP (Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintahan Umum Dalam Rangka Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat) sebagai ajang koordinasi dan silaturahim dengan bupati walikota se-Jabar.
“17 program itu adalah hal-hal baru untuk memperbaiki situasi yang ada dengan cara baru,” ujar Emil. Masyarakat dapat mendapatkan informasinya juga di https://100hari.jabarprov.go.id .
Selanjutnya, untuk program pembangunan di tahun 2019 akan ada 40 proyek strategis yang difokuskan pada bidang pariwisata dan infrastruktur. Namun Emil menuturkan, semua dimensi kehidupan juga disentuh seperti pendidikan karakter, desa mandiri, kesehatan termasuk keagamaan.
“Nanti di Desember 2019 semua perubahan yang dijanjikan selama kampanye InsyaAllah bermuara pada hasil yang maksimal mulai dari jalan mulus, pariwisata, pendidikan karakter, desa mandiri dan semua dimensi kita sentuh termasuk keagamaan. Inilah wajah Jabar yang harus kita jaga sebagai provinsi paling inovatif di Indonesia,” tuturnya.
40 proyek strategis yang akan digeber di awal tahun 2019 antara lain, revitalisasi Kalimalang, Waduk Darma, Pantai Pangandaran, Situ Bagendit, Situ Ciburuy, Alun-alun Cirebon, Alun-alun Sumedang, Alun-alun Tasikmalaya, Alun-alun Sukabumi, Gunung Padang dan lainnya. Estimasi anggarannya mencapai Rp 1,5 Triliun.
“Yang digeber mulai Januari 2019 adalah lelang 40 program itu dan akan saya kawal dan mulai Januari 2019 kita akan mengevaluasi anggaran 2020 dengan e-budgeting sehingga uang triliunan milik Pemprov ini harus terasa betul manfaatnya pada masyarakat Jabar dengan pendekatan teknologi,” ungkap Emil.
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengaku, dalam kepemimpinannya bersama Ridwan Kamil merasakan kebersamaan yang sangat nyaman. Ini merupakan modal dasar yang harus dimiliki pasangan pemimpin.
“Sejak dilantik hingga sekarang, aku merasakan kebersamaan yang tinggi dengan Kang Emil dan sangat nyaman,” ucap Uu.
Berhubungan saling memberikan ide dan masukan dalam membuat kebijakan bahkan hal-hal kecil seperti gaya ganti.
“Kang Emil sering menerima ide-ide dari saya beliau memberikan masukan pada saya termasuk dalam hal menerima, diawal-awal pakaian saya seperti itu sekarang sudah milenial,” ucapnya.
Jika disetujui selama 5 tahun kedepan akan dilakukan amanah dari masyarakat.
“Saya bersama Kang Emil akan melakukan amanah dari masyarakat, memang cukup melelahkan secara fisik berbeda saat jadi Bupati tetapi ini tanggung jawab yang harus dijalani,” kata Uu (ds) *