by

Jabar Memiliki 56 Jenis Pohon Bambu. Tapi Ditemukan Hanya 36 Jenis Bambu.

Seputarnews / BANDUNG – Provinsi Jawa Barat memiliki 56 jenis pohon bambu. Namun, fakta di lapangan saat ini hanya ditemukan 36 jenis bambu. Ini karena pemanfaatan pohon bambu yang tidak bisa diimbangi dengan penanaman kembali.

Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum mengatakan Jawa Barat memiliki potensi pohon bambu yang cukup tinggi. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Potensi bambu di Jawa Barat sangat luar biasa. Itu berada di wilayah kabupaten wilayah pedesaan. Tambahan Jawa Barat adalah curah hujannya sangat tinggi, berarti untuk tumbuhmya bambu juga sangat hebat, ”ucap Uu, usai menerima audiensi Hijau Lestari Indonesia di Gedung Sate, Jl. Diponegoro No. 22, Kota Bandung, Kamis (27/12/18).
“Oleh karena itu, potensi yang besar ini harus digunakan untuk kesejahteraan masyarakat yang ada di pedesaan,” tambahnya.
Program mengungkapkan 100 desa kreatif sesuai dengan program Jabar Juara Lahir Bathin. Melaui program tersebut akan hadir potensi konservasi lokal sekaligus pelestariannya.
“Sekarang ada sebuah komunitas untuk memanfaatkan bambu dan juga untuk menanam kembali bambu tersebut. Ini saya sangat mendukung karena sesuai dengan program kami. Jabar Juara Lahir Bathin di dalamnya ada (program) Satu Desa Satu Produk, “katanya.
Hal ini yang terungkap dan mendasari komunitas pelestarian Lingkungan Hijau Lestari Indonesia (HLI) untuk melestarikan pohon bambu sekaligus mendayagunakannya, sehingga memiliki nilai ekonomi. Program ini akan digulirkan pada Januari 2019 mendatang dengan mengundang 100 desa kreatif yang ada di Jawa Barat.
“Ini diawali dari pembentukan 100 desa, kreatif juga dengan programnya Pak Wagub (Jabar) yang bersinergi,” kata Kepala Divisi Pembinaan dan Perencanaan Hijau Lestari Indonesia Oki Hikmawan usai audiensi.
Program 100 desa kreatif hasil kolaborasi HLI dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat melalui Sawala  Eco Villlage , Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jawa Barat, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat.
“Akhirnya kami menyatukan persepsi untuk membangun 100 desa kreatif di Jawa Barat. Ini program unggulan Baju Baja (Bambu Juara Bambu Jawa Barat), ”tutur Oki.
Lebih lanjut, menambahkan program tersebut salah satu bentuk pelestarian lingkungan yang dilakukan HLI terutama terhadap pohon bambu. Produksi kriya berbahan dasar bambu jadi masif saat ini. Tapi hal ini tidak diimbangi dengan penanaman kembali.
“Yang pertama kami harus melakukan kontrak dengan kawan-kawan yang memproduksi bambu, tetapi lupa menanam. Ini yang harus kami sampaikan, kami sangat peduli dengan lingkungan hidup, ”kata Oki yang ditemui usai pertemuan.
“Satu ekosistem hilang, dari 56 jenis bambu di Jawa Barat kami hanya menemukan 36 di lapangan. Bagaimana dengan bambu tutul, bagaimana dengan bambu duri yang sudah mulai hilang. Kemudian bambu ater asli Subang juga sudah mulai hampir punah, ”lanjutnya.
Program 100 desa kreatif ini akan memberikan pelatihan penggunaan budidaya bambu. Pelatihan akan melibatkan kaum muda desa. Hingga kini, sudah ada empat desa potensial yang sedang menjalankan program ini yaitu di Garut, Majalengka, Kuningan, dan Kabupaten Tasikmalaya.
“Jadi, bukan hanya mendukung pengelolaan saja tetapi juga pelatihannya – bagaimana melatih para pemuda desa untuk kreativitas dan membangun sebuah wirausaha muda di desa, kemudian juga mengembangkannya. Dan terakhir adalah penanaman, ”tukas Oki. (Der) *