by

Dinas Pertanian Gelar Rakor Pengendalian Penyakit Hewan Menular

Seputarnews.com / CIKARANG PUSAT – Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi menggelar rapat koordinasi pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular dan zoonosis tahun anggaran 2022 di Hotel Sakura Deltamas Sukamahi, Cikarang Pusat, Selasa,(22/03/22).

Rapat koordinasi dihadiri oleh para penyuluh pertanian dari 23 kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi, terutama di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner.

Adapun narasumber yang dihadirkan dari Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) wilayah V, meliputi Kabupaten Subang, Karawang dan Bekasi.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Nani Suwarni mengatakan, rapat koordinasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular dan zoonosis dan memberikan manfaat yang besar dalam upaya pemenuhan pangan hasil ternak di Kabupaten Bekasi.

“Supaya hewan ternak di Kabupaten Bekasi layak untuk di konsumsi, maka pelayanan kesehatan hewan harus terus berkesinambungan,” ujarnya.

Menurutnya, di wilayah Kabupaten Bekasi hingga saat ini, belum ada penyakit hewan menular seperti antraks dan rabies. Namun ia meminta masyarakat tetap waspada dan harus terus dipantau.

Sementara itu, Kabid Keswan dan Kesmavet pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Drh. Dwian Wahyudhiharto mengatakan, langkah-langkah dari Dinas Pertanian untuk kesehatan hewan yakni dengan melakukan pengobatan ternak yang ada di wilayah kabupaten Bekasi.

“Melakukan vaksinasi, flu burung, untuk unggas, vaksinasi antraks untuk sapi, kerbau, domba dan kambing, dan juga vaksinasi rabies,” terangnya.

Dwian juga mengatakan, untuk sosialisasikan ke masyarakat tentang penyakit hewan yang berbahaya, dilakukan dengan memasang spanduk yang bertuliskan tentang penyakit apa saja yang berbahaya bagi hewan ternak.

“Kami juga terus mensosialisasikan melalui para penyuluh untuk bisa di informasi ke masyarakat terkait penyakit hewan yang berbahaya, supaya masyarakat mengerti dan faham apa itu penyakit flu burung, rabies, antraks, dan juga bahaya – bahayanya,” kata dia. (Dewi)*